Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Komisi VII DPR RI melakukan pemantauan terhadap kesiapan pasokan BBM dan LPG ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Peninjauan ini guna mengetahui kondisi di lapangan seturut meningkatnya konsumsi BBM setelah dampak pandemi Covid-19 semakin reda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kami ingin mendapatkan masukan dari Bapak/Ibu yang ada di Terminal Rewulu terkait jumlah stok dan supply BBM subsidi dan non subsidi serta LPG 3 kg, apakah telah memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal ini masyarakat khususnya di DIY ini apalagi di tengah pemulihan perekonomian domestik dan nasional tahun 2023 serta ancaman resesi global," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke TBBM Rewulu DIY, Jateng, Kamis, 9 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, Komisi VII juga ingin memperoleh penjelasan langsung dari masyarakat kecil mengenai uji coba larangan penjualan LPG 3 kg di warung kecil, serta sistem pengawasan untuk terkait pengurangan volume BBM yang dilakukan oleh SPBU.
"Akan sangat menarik juga kalau kita bisa mendalami permasalahan terkait Biodiesel 35 persen (B35), yang memang kelanjutan dari RDP yang belum selesai. Persoalan B35 suatu hal yang perlu juga disikapi bagi Dewan mengingat ada dampak beban finansial kepada Pertamina," kata Eddy.
Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina Erry Widiastono mengatakan, TBBM Rewulu merupakan terminal strategis yang menliputi wilayah Jawa Bagian Tengah dan Selatan dan merupakan terminal BBM yang bisa dikatakan cukup canggih dalam sistem penyalurannya. Namun terkait rencana penyaluran B35, ia mengaku TBBM Rewulu memiliki keterbatasan kapasitas dan sarana prasarana. Kapasitas injeksinya terbatas hanya 30 persen.
Karena itu, Erry melanjutkan, untuk ditingkatkan menjadi 35 persen wajib diikuti peningkatan kapasitas. "Tentu untuk proses kesana kami terus terang membutuhkan waktu untuk memodifikasi atau meningkatkan kapasitas penyalurannya bahkan mungkin tangki timbun untuk farming-nya nanti.”
Anggota Komisi yang ikut dalam kunjungan ini adalah Adian Yunus Yusak Napitupulu (F-PDIP), Gandung Pardiman, Bambang Patijaya, Mukhtarudin, dan Lamhot Sinaga (F-Golkar), kemudian Rico Sia, Rian Firmansyah (F-Nasdem), Ratna Juwita Sari, Abdul Kadir Karding (F-PKB), Hendrik H. Sitompul (F-Demokrat), serta Nur Hasan Zaidi, Diah Nurwitasari (F-PKS). (*)