Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KUR BRI untuk UMKM Capai Rp 175,66 Triliun, Pertanian Porsi Terbesar

BRI salurkan KUR Rp 175,66 triliun ke 3,7 juta UMKM. Sektor pertanian paling dominan yakni 39,62 persen. Diusulkan, skema KUR pada 2025 fokus inklusi dan graduasi.

9 Desember 2024 | 12.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bank Rakyat Indonesia (BRI) berkomitmen sebagai bank yang mengimplementasikan Asta Cita dalam mendukung pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS – Hingga akhir November 2024, BRI atau PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 175,66 triliun kepada 3,7 juta debitur UMKM. Menurut Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, angka tersebut menjadi wujud komitmen perseroan dalam memperluas akses permodalan di sektor produktif seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melalui KUR, kami tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh lebih berkelanjutan," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis. Adapun sektor pertanian, Supari menambahkan, menjadi penyumbang terbesar di antara sektor lainnya, yakni 39,62 persen dengan nilai Rp. 69,60 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk pada data kajian yang dilakukan BRI dan BRIN, KUR menaikkan rata-rata pendapatan debitur sebesar 32-50 persen. KUR juga mampu meningkatkan keuntungan sekitar 34-38 persen.

Debitur KUR juga menghadapi peningkatan pengeluaran melalui angsuran KUR dan biaya teknis lainnya. Namun demikian, keterampilan teknis dapat mendorong efisiensi biaya. Di samping itu, pelaku usaha yang mendapatkan KUR cenderung memiliki tenaga kerja 28 persen lebih banyak ketimbang non-debitur KUR.

Sebelumnya Supari mengusulkan skema penyaluran KUR pada 2025 dibagi menjadi dua. “Yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi," ujarnya dalam diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif, pada 13 November silam di Jakarta. Menurut dia, skema berbeda ini sangat penting karena ada perbedaan kualifikasi penerima kredit bersubsidi dari pemerintah. (*)

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus