Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Laba BUMN Meroket, Dirut BRI: Berkat Kerja Fokus dan Tuntas

Laba BUMN yang tumbuh 869 persen serta pendapatan sebesar Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan APBN.

14 Juni 2022 | 15.12 WIB

Direktur Utama BRI Sunarso
Perbesar
Direktur Utama BRI Sunarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil mendorong perusahaan BUMN sehingga mampu mencetak laba senilai Rp.126 triliun atau tumbuh 869 persen year on year. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan prestasi tersebut dapat diraih karena fokus dan kerja tuntas Menteri BUMN RI Erick Thohir, salah satunya adalah melalui transformasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Perolehan laba BUMN yang tumbuh 869 persen serta pendapatan sebesar Rp 1.983 triliun atau setara 99 persen dari pendapatan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) merupakan buah dari hasil kerja yang fokus dan tuntas, sehingga strategi yang direncanakan dapat dieksekusi dengan baik,” kata Sunarso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, Kementerian BUMN juga terus mendorong penerapan core value AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN dan semua perusahaan BUMN. “Penerapan Core Value AKHLAK bertujuan untuk meningkatkan governance yang pada ujungnya dapat menciptakan sustainability kinerja yang positif bagi seluruh perusahaan BUMN,” ujarnya.

Sunarso mencontohkan, salah satu bukti nyata dari keberhasilan fokus dan kerja tuntas yang didorong oleh Kementerian BUMN yakni keberhasilan dalam pembentukan Holding Ekosistem Ultra Mikro di tengah kondisi pandemi, dan BRI menjadi induk dari pembentukan holding tersebut.

Holding Ultra Mikro yang terbentuk pada 13 September 2021 merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian dan PNM dengan tujuan menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro terbesar yang memiliki ekosistem terlengkap dan terbesar di dunia.

Journey-nya dimulai dengan fase empower di mana PNM melalui model bisnis group lending akan menyediakan program pemberdayaan kepada nasabah yang unfeasible dan unbanked untuk menjadi pengusaha ultra mikro yang lebih independen. Selanjutnya, pada fase integrate, saat nasabah PNM sudah menjadi feasible dengan kapasitas bisnis yang meningkat, dapat ditawarkan produk Ultra Mikro BRI dan Pegadaian. Tujuan akhir dari integrated journey dalam ekosistem ultra mikro ini adalah fase upgrade, di mana nasabah UMi telah berkembang menjadi pengusaha dengan kapasitas bisnis yang lebih matang dan siap naik kelas ke segmen mikro. Melalui ekosistem ini kami menargetkan dapat melayani 55 juta nasabah ultra mikro di tahun 2024,” kata Sunarso.

Dari sisi kinerja, hingga akhir Desember 2021 BRI sendiri mencatatkan laba sebesar Rp.32,22 triliun atau setara 25,5 persen dari total laba seluruh BUMN di tahun 2021, kontribusi tersebut menjadi yang terbesar diantara BUMN lainnya. "Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja di segman UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga makin besar value creation kepada seluruh stakeholders," ucap Sunarso. (*)

 

 

 

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus