Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menilai kekhawatiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terhadap potensi kerugian PT PLN (persero) sebagai hal yang wajar. Rini melihat hal tersebut sebagai cara Kemenkeu menjaga sikap profesional PT PLN yang merupakan salah satu BUMN terbesar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meski demikian, dia memastikan tak ada masalah finansial dalam proyek yang dikerjakan PT PLN. "Tak masalah kok, kita mempunyai kekuatan di keuangan kita," ujar Rini saat ditanyai di kantornya, Jumat, 29 September 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Perhatian publik terhadap PT PLN pun lumrah mengingat aset perusahaan setrum itu menyundul Rp 1.300 triliun. Proyek-proyek yang ditanggungnya pun berskala besar, tak terkecuali proyek pengadaan listrik 35 ribu megawatt (MW).
"Memang pekerjaan besar tentunya. Beliau (Sri Mulyani) mengingatkan saja," ujar Rini.
Respon berbeda terhadap Surat Menkeu Nomor: S-781/MK.08/2017 tanggal 19 September 2017 yang bocor ke publik itu justru ditunjukkan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang ingin mengevaluasi target proyek pembangkit listrik 35 ribu MW.
Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan memastikan proyek itu tetap berjalan dan akan selesai separuhnya dalam lima tahun ke depan. Separuh lainnya diharapkan selesai pada 2023-2025 dengan berpatok pada pertumbuhan ekonomi dan permintaan listrik setiap tahunnya.
YOHANES PASKALIS PAE DALE