Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Di hadapan anggota dan pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Kalimantan Tengah, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin mengatakan kaum wanita adalah penentu masa depan bangsa. Sebagai ibu, wanita memiliki peran penting untuk mendidik dan mengurus anaknya. Karena itu, tidak salah jika kaum wanita dikatakan guru bagi anak-anaknya. Selain itu, sebagai istri, wanita bertugas selalu mendampingi suami, baik dalam keadaan senang maupun susah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Karena itu, di balik sukses seorang laki-laki, selalu ada perempuan hebat yang selalu mendukung dan menyertainya menuju keberhasilan," kata Mahyudin saat membuka acara temu tokoh nasional kerja sama MPR dengan BKMT Provinsi Kalimantan Tengah di Gedung Dharmawanita, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu, 12 Desember 2018. Tema yang dibahas dalam acara tersebut adalah Peranan Umat Islam Dalam Menjaga Persatuan dan Nilai-nilai Kebangsaan. Ikut hadir dalam acara tersebut anggota MPR Fraksi Partai Golkar, Agati Sulie, serta Ketua BMKT Kalimantan Tengah Ubudiyah Husein Ali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengingat peran tersebut, Mahyudin berharap agar setiap perempuan bisa selalu meningkatkan pemahaman tentang agamanya. Ini penting, agar tidak gampang disusupi pemahaman agama yang sempit, yang bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita sudah sering mendengar ada terorisme. Hal itu terjadi karena pemahaman agama yang sempit soal makna jihad. Akibatnya, banyak orang yang mati sia-sia dan itu merugikan kita semua," ucapnya.
Karena itu, dia sangat mendukung kegiatan ibu-ibu yang tergabung dalam BKMT agar melaksanakan kegiatannya dengan baik, santun, juga tidak saling pukul. Itu seperti yang diajarkan Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam.
Sementara itu Agati mengakui sukses dirinya sebagai anggota MPR tak terlepas dari pengorbanan dan kesetiaannya, baik sebagai istri maupun ibu dari anak-anaknya. Bahkan, selama ini, dirinya lebih mengutamakan kepentingan keluarga dibanding kariernya sebagai politikus.
"Perempuan itu harus mengutamakan keluarga, bukan karier. Buat apa karier maju jika keluarga berantakan. Makanya ada istilah di balik sukses seorang lelaki, ada wanita hebat di baliknya. Bisa istri atau ibunya, yang pasti seorang perempuan," tutur Agati. (*)