Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SERATUS hari adalah waktu yang pendek untuk bekerja di pemerintahan. Mengingat kompleksnya sengkarut yang harus diurai di negara ini, tiga bulan lebih sedikit biasanya menjadi masa belajar bagi pejabat baru. Namun, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis anggapan tersebut. Dalam waktu singkat ia telah menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk menstabilkan harga bahan pangan, serta memperluas pasar ekspor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Begitu dilantik pada 15 Juni 2022, Zulkifli bergegas memetakan persoalan perdagangan dalam dan luar negeri. Di bidang perdagangan dalam negeri ia mampu menjaga stabilitas harga minyak goreng curah yang sebelumnya bergejolak pada kisaran Rp 16.400 per liter, menjadi stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter dan tersedia di 34 provinsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan, hingga 21 September 2022, harga rata-rata nasional minyak goreng curah tercatat sebesar Rp 13.800 per liter. “Pada saat dilantik, saya berjanji kepada Presiden Jokowi dalam satu bulan akan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau. Alhamdulillah, dua pekan bertugas harga minyak goreng kemasan sederhana mulai turun sesuai HET,” Zulkifli menuturkan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu dengan masyarakat umum dan pedagang di Pasar Dukuh Kupang, Surabaya.
Turunnya harga minyak goreng adalah hasil kerja Kementerian Perdagangan dalam mendistribusikan minyak goreng ke seluruh Indonesia melalui program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR) dan minyak goreng MinyaKita dengan harga HET. Larisnya MinyaKita membuat harga minyak goreng bermerek lain mulai turun menjadi sekitar Rp 17 ribu per liter.
Selain itu, berdasarkan data Kementerian Perdagangan per 21 September 2022, harga bahan kebutuhan pokok sudah pula turun signifikan dibandingkan 15 Juni 2022. Harga 10 barang kebutuhan pokok yang turun adalah daging sapi, cabai merah besar, cabai rawit keriting, cabai rawit merah, daging ayam ras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng kemasan sederhana, gula pasir, dan minyak goreng curah.
Perdagangan Luar Negeri
Dalam bidang perdagangan luar negeri, Menteri Zulkifli Hasan berhasil menjaga surplus perdagangan Indonesia. Sepanjang Agustus 2022, neraca perdagangan surplus sebesar US$ 5,76 miliar. Sementara selama Januari-Agustus 2022 surplus Indonesia mencapai US$ 34,92 miliar. Pada periode tersebut, ekspor nonmigas sebesar US$ 194,6 miliar; naik 35,42 persen dibanding periode yang sama 2021.
Kegiatan ekspor ke negara-negara mitra utama juga terus meningkat dibandingkan 2021. Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 39,08 miliar; yang berkontribusi sebesar 21,27 persen terhadap total nilai ekspor nonmigas Indonesia. Sedangkan nilai ekspor ke India mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 93,79 persen secara tahunan.
Pembukaan pasar baru bagi produk-produk ekspor baru pun terus dilaksanakan Zulkifli dan jajarannya. Pada 25 Agustus 2022 lalu, contohnya, Kementerian Perdagangan melepas ekspor perdana produk wadah kemasan yang terbuat dari plastik berkualitas premium dengan merek Moorlife, buatan PT CMN Internasional Indonesia, ke Filipina. Nilainya sekitar US$ 435 ribu atau sekitar Rp 6,6 miliar.
Menteri Perdagangan juga melepas ekspor produk tekstil PT Kewalram di Sumedang, Jawa Barat, pada 13 Agustus 2022. Produk tekstil yang diekspor adalah benang poliester sebanyak 10 kontainer senilai US$ 400 ribu dengan tujuan Jerman, Polandia, Malaysia, India, dan Estonia. PT Kewalram kini juga telah mulai mengekspor produk-produknya ke negara tujuan nontradisional.
“Pelepasan ekspor ini menjadi momentum perluasan akses pasar ekspor untuk produk-produk Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19,” ucap Zulkifli.
Memasuki September, geliat ekspor terus berlanjut. Menteri Zulkifli melepas ekspor produk alas kaki buatan PT Pratama Abadi Industri dengan merek dagang Nike senilai US$ 211 ribu (Rp 3,2 miliar), tujuan Belanda.
Selanjutnya, pada 15 September 2022 ia melepas ekspor tekstil dan produk tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk senilai US$ 3,7 juta (Rp 56,3 miliar) ke 20 negara. Ekspor ini menjadi tanda bahwa industri tekstil Indonesia mulai bangkit.
Pembukaan Akses Pasar Baru
Zulkfli juga memanen keberhasilan dalam diplomasi perdagangan. Untuk membuka akses pasar global, ia aktif dalam berbagai perundingan perdagangan internasional. Hasilnya antara lain penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement pada 1 Juli 2022, pengesahan Undang-Undang tentang Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership, dan pengesahan Undang-Undang tentang Perjanjian Indonesia - Korea pada 30 Agustus 2022.
Dia juga memimpin pertemuan Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 Presidensi Indonesia di Nusa Dua, Badung, Bali. Di sela pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan mengadakan pertemuan bilateral dengan 13 negara mitra G20 yang menghasilkan kontrak dagang sebesar hampir US$ 1 miliar dengan Korea Selatan, India, Australia, dan Uni Emirat Arab.
Menteri Zulkifli Hasan melakukan berbagai promosi ekspor produk unggulan Indonesia. Promosi tersebut di antaranya dengan melakukan misi dagang Indonesia ke India pada 21—22 Agustus 2022. Misi dagang tersebut berhasil mencatatkan 22 kesepakatan dagang dengan nilai total mencapai US$ 3,2 miliar; di antaranya untuk produk sawit, olein, kertas, dan batu bara.
Peningkatan Harga TBS Sawit
Berkaitan dengan komoditas kelapa sawit, Zulkifli Hasan menerbitkan kebijakan untuk meningkatkan ekspor sawit, sekaligus harga tandan buah segar (TBS) sawit yang sempat terganggu. Kebijakan tersebut berupa penghapusan sementara pungutan ekspor (PE) yang nilainya US$ 200 per ton, dan pengenaan bea keluar yang lebih kecil terhadap minyak sawit mentah (CPO), serta beberapa kebijakan penyesuaian lainnya untuk mempercepat ekspor CPO.
Selain menghapus PE, untuk menaikkan harga TBS kelapa sawit di tingkat petani menjadi di atas Rp 2.000per kilogram, Zulkifli meningkatkan rasio pengali hak ekspor atas pendistribusian minyak goreng di dalam negeri (domestic market obligation/ DMO), sehingga kuota ekspor CPO dan produk turunannya menjadi lebih besar. “Penghapusan sementara PE CPO serta produk turunannya telah memberikan manfaat bagi petani dan pengusaha sawit," ujarnya.
Perlindungan Konsumen
Di bidang perlindungan konsumen, Menteri Zulkifli Hasan menyatakan pentingnya memastikan barang yang beredar aman bagi konsumen. Kementerian Perdagangan telah mengambil langkah tegas terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi peraturan dan standar melalui kegiatan pengawasan. Pengawasan dilakukan untuk menjaga keselamatan konsumen dari produk-produk yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Baru-baru ini Kementerian Perdagangan telah menyegel produk baja yang tidak memenuhi persyaratan mutu SNI senilai Rp 41,68 miliar di Kabupaten Serang; memusnahkan 750 bal pakaian bekas asal impor senilai Rp 8,5 miliar di Kawasan Pergudangan Gracia, Karawang; dan melakukan inspeksi terhadap perusahaan yang diduga melanggar aturan impor produk hewan sebanyak 2.735,3 ton senilai Rp 120,5 miliar.
Pengembangan UMKM
Pengembangan ekonomi kerakyatan juga tak luput dari perhatian Zulkifli Hasan dalam 100 hari tugasnya sebagai Menteri Perdagangan. Menurut dia, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus ditopang demi mewujudkan distribusi kemakmuran yang berkeadilan bagi rakyat. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan telah memberikan fasilitas akses pasar kepada UMKM agar produknya bisa dijual di toko modern, lokapasar (e-commerce), sampai pasar ekspor.
Zulkifli mengungkapkan, hingga Agustus 2022 pemerintah telah memfasilitasi 500 UMKM untuk bermitra dengan usaha retail modern dan lokapasar. Jumlah ini akan terus bertambah sampai akhir tahun 2022. Pendampingan ekspor melalui Export Coaching Program juga diberikan kepada 300 UMKM.
Meski sudah mencapai banyak hal dalam tempo singkat, Menteri Zulkifli menekankan bahwa tugas dan amanat dari Presiden Joko Widodo akan terus dilaksanakan sebaik-baiknya. “Salah satu kunci keberhasilan adalah berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” dia menyatakan.