Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menjelajah Budaya, Wisata Alam, dan Kuliner di Kabupaten Barito Timur

Penjabat Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, mengatakan, dengan segala keunikannya, masyarakat Kabupaten Barito timur terdiri dari berbagai macam suku dan ras.

4 Februari 2025 | 16.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Museum Lewu Hante di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, yang menyimpan berbagai warisan leluhur masyarakat Dayak Maanyan. Foto: Dok. TEMPO.CO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Kabupaten Barito Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Beragam wisata alam, budaya, hingga kuliner dapat ditemukan di kabupaten yang memiliki semboyan 'Gumi Jari Janang Kalalawah' atau berarti 'menjadi jaya selamanya'.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penjabat Bupati Barito Timur, Indra Gunawan, mengatakan, dengan segala keunikannya, masyarakat Kabupaten Barito timur terdiri dari berbagai macam suku dan ras. "Tentunya masyarakat tersebut menjunjung tinggi kebudayaan Dayak yang ada di Kabupaten Barito timur," kata Indra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk wisata budaya, Kabupaten Barito Timur memiliki Museum Lewu Hante, yang menyimpan berbagai warisan leluhur masyarakat Dayak Maanyan. Museum tak hanya dipenuhi artefak, tapi juga bukti perjuangan masyarakat Barito Timur dari generasi ke generasi.

Museum Lewu Hante terletak di pusat Kabupaten Barito Timur. Dalam bahasa Dayak, Lewu Hante berarti rumah besar, sebuah nama yang menggambarkan museum ini sebagai tempat yang segala pengetahuan dan kebanggaan budaya lokal.

Di sana wisatawan bisa melihat alat berburu hingga hiasan adat yang dipakai dalam berbagai ritual suku Dayak Maanyan. Di setiap sudut museum ini pun ada cerita yang hidup dari benda-benda yang menjadi peninggalan sejarah, serta mengingatkan bahwa nilai-nilai adat dan kearifan lokal masih ada.

Kemudian, di Desa Jaar, ada bangunan berwarna kuning berbentuk rumah adat Banjar yang agak tersembunyi di balik himpunan pohon karet yang tumbuh subur. Di dalam bangunan itu terdapat makam Putri Mayang Sari. Ia adalah Putri Sultan Banjar yang pernah menjadi pemimpin di tanah Dayak Maanyan. Bagi orang Dayak Maanyan, bangunan unik itu mempunyai arti dan makna tersendiri.

“Makam ini dikenal dengan makam Putri Mayang, sering dikunjungi oleh orang-orang dan dianggap sebagai makam keramat," kata Kepala Bidang Kebudayaan Pariwisata Bertha R Sonde.

Jika berkunjung ke Kabupaten Barito Timur, dapat melihat Tari Wadian Dadas. Tarian ritual yang biasanya dipentaskan dalam acara adat atau perayaan khusus. Tarian ini melambangkan hubungan manusia dengan alam dan kekuatan spiritual yang ada di sekitar mereka.

Memiliki gerakan yang khas dan irama yang dinamis, Wadian Dadas tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga ungkapan syukur dan harapan. Wadian Dadas melibatkan berbagai simbol yang menunjukkan kekuatan alam seperti burung, pohon, dan air yang semuanya memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Adapun, wisata alam di Kabupaten Barito Timur menyajikan keindahan alam Pulau Patai Suku Hawa (Pasuha). Pulau Patai ini memberikan pengalaman yang memanjakan mata dan menenangkan hati. Selain keindahan alamnya, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti trekking hutan, susur sungai, dan savana luas yang akan merasakan atmosfer Kalimantan Tengah yang alami dan memikat.

Ada juga objek wisata alam Luwao Banse yang terletak di RT 03 Desa Jaweten, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur yang mulai ramai dikunjungi masyarakat. Objek wisata Luwao Banse seluas 9 hektar ini mengeksploitasi keindahan alam yang masih asri dengan hutan, rawa, dan udara yang sejuk.

Di Kabupaten Barito Timur, bendungan pun menjadi sasaran objek wisata. Bendungan Tampa, yang merupakan bendungan pengendali laju aliran sungai Tampa dan dimanfaatkan untuk perairan persawahan.

Bendungan Tampa ini menjadi titik terbaik untuk menyaksikan keindahan alam sekitar berupa hamparan sawah yang luas berwarna hijau dan hembusan angin sejuk di sekitarnya. Duduk santai di tepi Bendungan menjadi bagian dari salah satu rekreasi yang unik.

Berkunjung ke Barito Timur tentu harus menyicipi kuliner khasnya. Di sana terdapat kuliner khas Tiwadak Bebanam, yakni Cempedak muda yang dibakar dan disajikan di atas piring atau mangkok dengan ditambahkan kuah santan, jeruk dan irisan bawang sebagai pelengkap cita rasa.

Bagi pecinta ikan, Barito Timur juga memiliki makanan khas salah satunya Ikan Jelawat bakar. Ikan Jelawat memiliki daging yang lembut dan rasa yang khas, sehingga menjadi primadona di kalangan pecinta kuliner. Ada juga Rungkay, yang menjadi salah satu masakan khas Dayak Maanyan berbahan dasar daun singkong.

Di Barito Timur juga tersedia cemilan khas, yakni Hintalu Karuang dan Kue Gagatas. Hintalu Karuang adalah cemilan yang terbuat dari tepung ketan berbentuk bulat-bulat. Adapun, Kue Gagatas adalah cemilan manis yang juga menjadi favorit masyarakat Barito Timur.

Juga ada Durian Ampah yang tumbuh subur di Kabupaten Barito Timur. Durian ini memiliki rasa yang manis dan lembut serta kaya akan nutrisi karena durian ini mengandung vitamin C, potasium dan serat yang baik untuk kesehatan. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus