Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Desa Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengenakan pakaian adat Sunda saat menjadi inspektur upacara Hari Lahir Pancasila.

10 Juni 2019 | 16.53 WIB

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menjadi inspektur upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Sabtu 1 Juni 2019.
Perbesar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menjadi inspektur upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Sabtu 1 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO BISNIS – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengenakan pakaian adat Sunda saat menjadi inspektur upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Sabtu, 1 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sejumlah pejabat di lingkungan Kemendes PDTT juga terlihat kompak mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Upacara dimulai sejak Pukul 07.15 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pancasila sekarang eksistensinya dirongrong oleh pihak luar, yang mengkait-kaitkan dengan identitas atau kepentingan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan)," kata Menteri Eko dalam amanatnya.

Berkaca dari kondisi tersebut, ia mengapresiasi seluruh pegawai di lingkungan Kemendes PDTT yang masih semangat serta serius dalam mengikuti upacara tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih, atas tekad pegawai yang masih menjaga asas-asas pancasila. "Saya pribadi mengapresiasi pegawai Kementerian Desa yang masih semangat mengikuti upacara hari ini. Dan, saya ucapkan terima kasih," ujarnya.

Menurutnya, Pancasila perlu dijadikan sebagai sumber inspirasi politik harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seluruh masyarakat, lanjutnya, harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan serta kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia.

"Kita bersatu membangun bangsa untuk merealisasikan tatanan kehidupan masyarakat yang rukun, damai, adil, dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan. Kita Indonesia, kita Pancasila," tegasnya.

Ia mengatakan, peringatan Hari Kelahiran Pancasila tanggal 1 Juni tidak terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh panitia kecil pada tanggal 22 Juni, dan pengesahan Pancasila dalam pembukaan Undang-Undang 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Menurutnya, momentum tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Terkait hal tersebut ia berharap, tidak ada lagi perdebatan tentang kelahiran pancasila.

"Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus," ujarnya. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus