Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta – Partisipasi Indonesia pada Expo 2020 Dubai akan segera dimulai. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertolak ke Dubai hari ini, Kamis (30/9) untuk meresmikan pembukaan Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA) Husin Bagis pada Jumat (1/10) di Dubai, UEA. Kunjungan kerja Mendag Lutfi dijadwalkan berlangsung pada 1-2 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Paviliun Indonesia akan menghadirkan kekuatan dan citra bangsa di Expo 2020 Dubai. Paviliun Indonesia akan menampilkan potensi, kontribusi, dan komitmen di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata untuk dunia mulai 1 Oktober 2021 hingga enam bulan ke depan,” kata Mendag Lutfi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan Paviliun Indonesia akan diawali dengan pertunjukan seni budaya, tari-tarian, dan lagu- lagu yang mewakili beragam daerah di Indonesia. Seluruh pertunjukan akan tampil di panggung luar ruangan (outdoor) Paviliun Indonesia dan disaksikan langsung oleh tamu undangan serta pengunjung Expo 2020 Dubai. Pertunjukan ini sekaligus menandai ajakan untuk mengunjungi Paviliun Indonesia dan merasakan langsung cerita serta potensi negeri yang dikemas apik dalam 3 area pameran dan 5 area kegiatan.
"Pemerintah berharap keikutsertaan Indonesia di ajang Expo 2020 Dubai dapat memberikan manfaat yang optimal bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kementerian Perdagangan akan terus berupaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional," kata Mendag Lutfi.
Selain meresmikan pembukaan Paviliun Indonesia, Mendag Lutfi juga dijadwalkan bertemu dengan Minister of State for Foreign Trade Uni Emirat Arab (UEA) Thani bin Ahmed Al Zeyoudi pada 2 Oktober 2021. Sebelumnya, kedua Menteri bertemu di Bogor, Jawa Barat, untuk melakukan Peluncuran Perundingan Indonesia-Uni Arab Emirate Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA) pada 2 September 2021.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan nilai total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari--Juli 2021 tercatat sebesar USD 2,15 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke UEA pada periode tersebut tercatat sebesar USD 972,63 juta. Sedangkan, impor Indonesia dari UEA pada periode yang sama tercatat sebesar USD 1,18 miliar. Dalam hal ini Indonesia mengalami defisit sebesar USD 209,64 juta. Namun defisit tersebut disebabkan defisit sektor migas sebesar USD 680,54 juta, sedangkan sektor nonmigas sendiri terjadi surplus sebesar USD 470,90 juta.
Nilai total perdagangan Indonesia-UEA pada 2020 tercatat sebesar USD 2,92 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar USD 1,24 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari UEA pada periode yang sama tercatat sebesar USD 1,68 miliar.
Produk ekspor Indonesia ke UEA yaitu palm oil and its fractions (USD 141,4 juta), articles of jewelry and parts thereof (USD 92, juta), tubes, pipes and hollow profiles (USD 91,7 juta), motor cars and other motor vehicles for transport of persons (USD 79,7 juta), dan woven fabrics of synthetic filament yarn (USD 60,1 juta).
Sementara, impor Indonesia dari UEA yaitu semi-finished products of iron or non-alloy steel (USD 143,2 juta), acyclis hydrocarbons (USD 65,3 juta), unwrought aluminium (USD 52,4 juta), colloidal precious metals (USD 49,8 juta), polymers of propylene (USD 45,0 juta), polymer of Ethylene (USD 28,7 juta), gold (USD 22,9 juta), sulphur of all kinds (USD 15,3 juta), dates, figs (USD 11,1 juta), dan copper waste and scrap (USD 7,6 juta).