Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 5-6 persen dengan nilai eskpor US$7,66 miliar pada 2023. Pencapaian target seiring implementasi tiga program prioritas yang diperkuat dengan sejumlah aspek pendukung, di antaranya penguatan kebijakan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain PDB, Kementerian menargetkan peningkatan nilai ekspor produk perikanan menjadi US$ 7,66 miliar pada tahun depan, naik dari US$ 5,7 miliar pada 2021. Angka konsumsi ikan ditargerkan tumbuh sebesar 61,02 kiloigram per kapita, serta luasan kawasan konservasi seluas 29,1 juta hektar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Trenggono optimistis target-target tersebut bisa dicapai seiring implementasi tiga program prioritas. Pertama, kebijakan penangkapan terukur. Kedua, pengembangan perikanan budidaya berorientasi komoditas ekspor (udang, lobster, kepiting, dan rumput laut). Ketiga, pembangunan kampung budidaya berbasis kearifan lokal.
Implementasi program prioritas, kata Trenggono, akan diperkuat melalui peningkatan daya saing hasil kelautan dan perikanan, pengelolaan ruang laut, perairan umum, pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan. Kemudian penguatan kebijakan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk pengembangan usaha kelautan dan perikanan.
"Kami optimistis target-target yang ada bisa dicapai," kata Menteri Trenggono di Gedung Parlemen, Rabu, 15 Juni 2022.
Sejumlah anggota dewan mengapresiasi kinerja KKP yang bertindak cepat atas usulan-usulan yang telah disampaikan. Salah satunya mengenai pengalokasian pembibitan ikan jurung yang telah ditindaklanjuti oleh balai.