Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung pada tahun 2024. Salah satu pembangunan yang ditargetkan selesai adalah penyelesaian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. Rumah sakit ini mulai dibangun pada 5 Oktober 2023 dan ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena izin operasional RSUD Surabaya Timur mulai di tahun ini. InsyaAllah di bulan Oktober sudah bisa mulai beroperasi,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prioritas pembangunan infrastruktur lainnya adalah radial road yang menjadi solusi kemacetan di Jalan Raya Lontar. Pemerintah Kota (Pemkot) juga akan memulai overlay disepanjangnjalan Wiyung, Kertajaya, Banyu Urip.
Pemkot Surabaya akan memulai pembangunan tunnel atau terowongan yang menghubungkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) guna mencegah kemacetan di kawasan Terminal Joyoboyo. Pembangunan tunnel ini ditargetkan akan rampung pada bulan September 2024.
“Terkait mencegah kemacetan dari KBS menuju ke Joyoboyo agar parkirnya tidak di jalan, kita buat tunnel yang menghubungkan itu, Insyaallah bulan September juga selesai,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan persoalan banjir, pemkot juga akan melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari sampai dengan Pondok Benowo Indah (PBI) sepanjang 500 meter. Pemkot juga akan pembangunan saluran diversi Wiyung hingga Lembah Harapan sepanjang 500 meter.
“Pembangunan diversi gunungsari itu sekarang sampai dengan Pondok Benowo Indah. Tahun 2024 itu akan sampai dengan 500 meter, tahun 2025 akan sampai Jembatan Raci-Benowo, dan tahun 2026 sampai dengan Gresik,” katanya.
Sedangkan pada pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), Eri memastikan seluruh wilayah di Kota Surabaya sudah diterangi oleh PJU. Total pemasangan PJU baru di Surabaya sebanyak 7.586 titik dan saat ini sudah terpasang 6.154 titik.
Penuntasan persoalan di perkampungan juga akan dilanjutkan dengan pengerjaan saluran. Penuntasan pengerjaan saluran ditargetkan akan selesai pada bulan April dan Mei 2024. “Juga ketika kita turun di lapangan, yang kita tandatangani berita acara itu selesai di bulan April dan Mei,” katanya.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga tengah melakukan penataan kota lama di kawasan Surabaya Utara. Penataan dari arah Jalan Rajawali menuju ke kawasan Pecinan di Kembang Jepun Kya-Kya, Jalan Panggung, dan kawasan Ampel, ditargetkan akan selesai pada bulan Mei 2024.
Di sana akan terbagi menjadi empat zona. Di antaranya, Zona Eropa, Zona Pecinan, Zona Melayu, dan Zona Arab. Penataan kawasan kota lama ini semakin menunjang pariwisata Heritage, yakni memperkuat identitas Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan, salah satunya dengan mengkoneksikan antar zona.
“Penataan pohon dan pemasangan lampu dalam rangka penataan ulang Kota Tua di kawasan Eropa, Pecinan, dan Arab akan diresmikan pada bulan Mei 2024,” ujar Eri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, pada tahun 2024, Pemkot Surabaya memiliki prioritas pembangunan yang tidak hanya berfokus pada Sumber Daya Manusia (SDM), tetapi juga menyentuh infrastruktur dibeberapa lokasi di Surabaya.
“Seperti pembangunan RSUD Surabaya Timur, melakukan penataan wilayah meliputi penanganan banjir atau genangan, pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), jalan kota dan jalan lingkungan, persampahan, transportasi publik, termasuk juga penguatan Surabaya sebagai smart city,” kata Irvan.
Pada penataan wilayah, Pemkot Surabaya masih berfokus pada penangan banjir dan genangan. Setidaknya terdapat 250 lokasi genangan di Kota Surabaya, dan di tahun 2023 pemkot telah menyelesaikannya di 31 lokasi. Pemkot Surabaya akan mengembangkan sistem drainase di 12 lokasi pompa, serta pembangunan saluran U-ditch di 547 lokasi.
“Untuk prioritas penangan banjir dan genangan ini, kita melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari yang sekarang pada tahapan lelang, ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan. Minimal mengurangi problem banjir dan genangan di kawasan Surabaya Barat,” katanya.
Pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas Pemkot Surabaya. terdapat 519 ruas jalan yang akan diperbaiki, meliputi 71 ruas jalan arteri sekunder, 53 ruas jalan kolektor sekunder, dan 395 ruas jalan lokal sekunder.
Ada pula pengerjaan flexible pavement atau pengaspalan di 21 lokasi, rigid pavement sebanyak 1 lokasi, jembatan sebanyak 12 lokasi, pedestrian sebanyak 8 lokasi, paving sebanyak 26 lokasi, serta paving dan saluran sebanyak 121 lokasi.
“Proyek infrastruktur jalan lain yang tidak kalah penting adalah melanjutkan pembangunan radial road yang ditargetkan akan selesai pada Oktober 2024. Dari Jalan Yono Suwoyo menuju ke kawasan Citraland,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk arah Wiyung-Menganti, saat ini masih dalam proses lelang, dan proses pembebasan lahan. Dengan demikian, pembangunan jalan akan diteruskan dari arah Babatan Unesa menuju ke barat.
“Kurang lebih dari total yang dibutuhkan 1,4 kilometer, tahun ini secara bertahap kita lakukan pembangunan jalan atau pelebaran itu 300 meter,” ujarnya.
Masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya, tentu turut menyeimbangkan upaya integrasi teknologi dan komunikasi dalam tata kelola kota. Sebab, saat ini, Pemkot Surabaya juga tengah mengembangkan sistem open data atau menyediakan data yang dapat diakses oleh masyarakat guna memperkuat Surabaya sebagai smart city.
“Bagaimana tata kelola teknologi komunikasi informasi ini, masyarakat bisa lebih mudah mengakses data melalui sistem single sign on untuk publik maupun untuk internal. Kita juga menggunakan satu peta berbasis geospasial untuk menunjang itu semua. Insyaallah dengan berbagai pembangunan infrastruktur ini, Surabaya akan lebih baik lagi ke depannya,” katanya. (*)