Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFO NASIONAL - Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret, telah menjadi momentum tahunan untuk mengingat perjuangan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berangkat dari aksi unjuk rasa buruh perempuan di New York, Amerika Serikat, pada 8 Maret 1908, kemudian bergulir menjadi gerakan yang termanifestasi dalam konferensi dan deklarasi. Semua upaya itu merupakan bentuk apresiasi perjuangan terhadap seluruh perempuan, tanpa membedakan etnis, budaya, bahasa, status sosial dan ekonomi, hingga pilihan politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekarang, perempuan di berbagai negara dapat menikmati hasil perjuangan itu, di mana gagasan dan konsep tentang kesetaraan gender bukan hal yang tabu lagi. Kini, perempuan memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, menduduki posisi atau jabatan strategis dalam pemerintahan, memiliki hak politik yang setara dengan laki-laki, dan mendapatkan apresiasi terhadap pencapaian mereka di berbagai bidang.
Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan kerap disebut sebagai manusia multitasking karena memiliki banyak peran. Perempuan sebagai ibu, istri, anak, pegawai atau pekerja, hingga poros utama dalam rumah tangga. Itulah sebab perempuan juga tergolong agen perubahan di seluruh lini, mulai dari keluarga, lingkungan sekitar, hingga pembangunannasional.
Berkat peran yang begitu kompleks, perempuan juga menjadi aktor strategis pembangunan. Di rumah, ketika menjalani peran sebagai seorang ibu, perempuan adalah guru pertama kehidupan buah hatinya. Kepada ibulah sang anak bertanya tentang segala sesuatu yang mereka temui. Di sinilah perempuan menjadi pembangun fondasi pengetahuan.
Data Badan Pusat Statistik pada 2022 menunjukkan, sebesar 60 persen pemain industri kreatif dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah perempuan. Sektor ini menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi. Itu artinya, perempuan ikut serta dalam proses pembangunan.
Para perempuan yang berperan sebagai pengusaha atau pekerja, menjadi seorang pemimpin untuk diri sendiri dan timnya. Dengan kesempatan yang sama yang diberikan kepada perempuan, perempuan dapat menyalurkan kreativitas dan ide-ide dalam berupaya mengembangkan bisnis maupun meniti karier.
Dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI menggelar Women’s High Tea Talks dengan tema Women in Development, pada Jumat, 17 Maret 2023. Dalam acara ini, PT SMI dan Tempo berbagi inspirasi dari perempuan-perempuan yang terlibat aktif dalam pembangunan berkelanjutan.
PT SMI begitu memperhatikan kesetaraan gender dalam menjalankan kegiatan usahanya. Perusahaan yang menjadi salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah koordinasi Kementerian Keuangan ini memiliki 356 karyawan dengan komposisi 153 karyawan laki-laki dan 203 karyawan perempuan atau setara 57,02 persen. Hal ini menjadi bukti bahwa PT SMI membuka peluang karier seluas-luasnya bagi laki-laki dan perempuan sesuai kapasitasnya.
PT SMI pun menyediakan ruang laktasi bagi karyawan yang sedang menyusui, fasilitas asuransi kesehatan khusus pegawai perempuan period leave bagi karyawan perempuan, dan kesempatan untuk memimpin di berbagai posisi. Berbagai kesempatan untuk mengikuti keanggotaan asosiasi juga terbuka bagi karyawan wanita PT SMI. Salah satunya adalah Women in Geothermal, dimana salah satu karyawan PT SMI menjadi duta wanita yang terjun langsung dalam proyek geothermal.
Hal ini menunjukkan dukungan PT SMI untuk perempuan dapat menjadi pemimpin di berbagai sektor. Salah seorang pemimpin perempuan di PT SMI adalah Sylvi Gani. Ia menjabat sebagai Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI.
Menurut Sylvi, karyawan perempuan di PT SMI yang menduduki posisi-posisi strategis sangat banyak. Sehingga suara perempuan di PT SMI setara dengan pemimpin pria. "Perempuan dan pria memiliki hak suara yang sama untuk didengar baik itu di level staf, level supervisor, maupun direksi," ujarnya.
Perempuan yang sangat berperan dalam kemajuan pembangunan dan perekonomian di Indonesia adalah Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati. Sosok Sri Mulyani Indrawati telah menjadi inspirasi bagi wanita-wanita tidak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia, dengan dinobatkannya beliau menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes tahun 2022. Hal ini menunjukkan, kepiawaian beliau yang tak hanya sukses dalam mengurus keluarganya, beliau juga sukses mencurahkan pemikiran dan tenaganya untuk dunia pembangunan.
Dalam acara Women’s High Tea Talks ini, PT SMI dan Tempo akan menghadirkan beberapa narasumber wanita yang berpengaruh dalam pembangunan Indonesia, untuk berbagi pengalaman dan langkah nyata yang mereka lakukan. Mereka adalah aktris dan pecinta lingkungan Nadine Chandrawinata, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI Sylvi Gani, dan Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Masyita Crystallin. (*)