Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertamina Gencarkan Energi Transisi Lewat Green Refinery Cilacap

Proyek ini ditargetkan dapat menambah kapasitas produksi dari 3.000 barrel per hari menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, dan Bionafta yang berasal dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

10 Juli 2024 | 20.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina, terus melaju menyelesaikan Green Refinery Cilacap sebuah Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target kapasitas produk Biofuel hingga 6.000 barrel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina akan selesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni Green Refinery Cilacap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Proyek ini ditargetkan dapat menambah kapasitas produksi dari 3.000 barrel per hari menjadi 6.000 barrel produk HVO, SAF, dan Bionafta yang berasal dari Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Green Refinery Cilacap merupakan salah satu program unggulan energi transisi untuk mewujudkan target pemerintah untuk Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen mengatakan, Green Refinery Cilacap dapat menjawab tantangan produk yang lebih ramah lingkungan. Sebab, kilang ini dapat memproduksi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), atau bahan bakar dengan komponen nabati.

Para pekerja PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina.

Selain itu, Green Refinery Cilacap juga memproduksi produk bionafta dan bioavtur/Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak inti kelapa sawit yang diolah bersamaan dengan avtur fosil melalui metode co-processing.

Menurut Hermansyah, proyek ini dapat memberikan nilai tambah bagi negara.

Hal ini semakin diperkuat oleh pengalaman dan keahlian KPI di bisnis kilang, sejalan dengan perannya sebagai induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina,” ujar Hermansyah.

Unit baru dari Green Refinery Cilacap juga akan dilengkapi dengan insfrastruktur termasuk Palm Oil Treater, Faractionator, dan fasilitas Offsite.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Green Refinery Cilacap memiliki peran besar dalam energi transisi di Indonesia.

“Proyek Green Refinery Cilacap ini akan berdampak positif mendukung program bauran energi pemerintah, serta tercapainya pengurangan emisi menuju Net Zero Emission,” kata Fadjar.

KPI merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).

KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.

KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara professional untuk mewujudkan visinya menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus