Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengatakan beragam upaya dilakukan perseroan dalam upaya mengurangi emisi karbon. Salah satunya adalah tawaran investasi dalam proyek transisi energi yang dapat memberikan keuntungan menarik. Upaya keterlibatan global dalam proyek transisi energi di Indonesia juga sejalan dengan cita-cita dunia dalam mencapai Carbon Neutral 2060.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Darmawan, PLN tidak melakukan sendiri dalam menangani proyek transisi energi. "Peran serta global dalam mewujudkan target carbon neutral sangat penting. Karena emisi karbon yang dihasilkan Indonesia tetap akan berpengaruh pada dunia. Maka perlu langkah kolaborasi bersama," kata Darmawan dalam Gala Seminar G20 Side Event Series bersama perwakilan Psrserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Standard Chartered, dan International Finance Corporation (IFC), Ahad, 17 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Darmawan memahami pasar global ingin terlibat dalam proyek transisi energi di Indonesia butuh iklim investasi yang mendukung. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah mendeklarasikan Energi Transition Mechanism (ETM) yang menjadi salah satu instrumen pembiayaan untuk proyek transisi energi.
"Kami perlu membangun lingkungan yang kondusif untuk investasi dengan kontrak yang fair dan bisa menjamin keuntungan bersama. Indonesia sudah punya program ETM. Kami ajukan skema investasi hijau yang menguntungkan secara komersial," ujar Darmawan.
UN Special Envoy for Climate Action and Finance, Mark Carney, mengatakan negara G20 menjadi salah satu pemegang kendali keberhasilan target pengurangan emisi karbon secara global. Dia mendorong keterlibatan aktif negara anggota dan kolaborasi menciptakan langkah strategis mencapai target transisi energi.
"Kami di UN sangat mendukung langkah Indonesia dalam mencapai pengurangan emisi. Kami rasa perlu keterlibatan aktif semua negara dalam bergotong royong mengurangi emisi global," kata Carney.
Dia menilai saat ini banyak peluang pendanaan yang bisa dimanfaatkan negara berkembang seperti Indonesia. "Perlu ada langkah strategis dari semua pihak untuk bisa melakukan unlock capital yang saat ini ada," ucap Carney.
Standard Chartered Chief Executive, Bill Winters, mengatakan proyek transisi energi PLN dan Indonesia mendapatkan respons positif dunia. Dia memastikan dukungan kepada Indonesia atas rencana pengurangan emisi global.
"Kami sudah memetakan langkah apa saja untuk kerja sama. Perlu ada penguatan data potensi dan juga rencana perbaikan iklim investasi agar bisa mencapai misi bersama ini," kata Winters.
Kepercayaan global terhadap proyek transisi energi di Indonesia sudah terjalin dari beberapa proyek EBT yang berlangsung. Seperti misalnya, keterlibatan Asian Development Bank (ADB) dalam beberapa proyek pengembangan pembangkit EBT di PLN.
Selain itu, PLN juga mendapat dukungan pendanaan dari sindikasi tiga bank internasional, yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale dan Standard Chartered Bank untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Cirata. PLTS ini merupakan pembangkit terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWAc.
PLN juga mendapatkan kucuran US$ 380 juta dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) yang merupakan bagian dari World Bank Group untuk proyek PLTA Upper Cisokan melalui skema subsidiary loan agreement (SLA).
Selain itu pembangkit dengan kapasitas 1.040 MW ini direncanakan bakal didanai Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai US$ 230 juta. Pembiayaan dalam bentuk co-financing dengan World Bank dengan skema serupa.