Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PNM Resmikan Kampung Madani di Muara Enim, Olah Daun Nanas Jadi Produk Bernilai Ekonomi

PNM meresmikan Kampung Madani di Muara Enim, membina warga mengolah serat daun nanas menjadi produk bernilai ekonomi. Program ini mencakup pelatihan, bantuan alat, serta pembangunan fasilitas umum.

11 Februari 2025 | 20.30 WIB

Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi (tengah) bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi, Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim, Liono Basuki hadir memberikan dukungan dalam peresmian Kampung Madani di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim, pada Selasa 4 Februari 2025. Dok. PNM
Perbesar
Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi (tengah) bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi, Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim, Liono Basuki hadir memberikan dukungan dalam peresmian Kampung Madani di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim, pada Selasa 4 Februari 2025. Dok. PNM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO BISNIS – PNM (Permodalan Nasional Madani) baru saja meresmikan Kampung Madani PNM di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim dengan klasterisasi daun Nanas. Kampung binaan ini sebagai salah upaya pemberbadayaan berbasis lokasi, wilayah, daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal.

Peresmian dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi; Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi, Agus Wibowo; dan Bupati Muara Enim, Liono Basuki. Turut disaksikan oleh 55 nasabah PNM Mekaar yang didampingi oleh Direktur Bisnis PNM, Prasetya Sayekti.

Di Kampung Madani PNM, nasabah diberikan pelatihan menenun dengan bahan dasar serat daun nanas. Prasetya menilai klasterisasi pengolahan serat daun nanas ini dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa yang belum memiliki penghasilan.

Pengolahan ini mengubah limbah dari daun nanas menjadi serat nanas yang dapat digunakan menjadi kain, busana, serta kerajinan tangan. Manfaatnya banyak, selain bahan yang ramah lingkungan mudah terurai oleh bakteri ketika dikreasikan lagi bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi,” tutur Prasetya.

Selain memberikan pelatihan, PNM juga menyumbangkan alat pencacah, membangun fasilitas umum mandi, cuci, kakus (MCK), serta sumur bor.

Sebelum ada program Kampung Madani PNM, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap, sekarang mereka jadi punya pekerjaan yang menghasilkan pendapatan. Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan daun nanas, yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” kata Prasetya. (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus