Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama masa pemerintahan Presiden BJ Habibie tidak ada perubahan harga bahan bakar minyak. Masuk ke era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (1999-2001), tercatat empat kali penyesuaian harga BBM. Harga Premium menjadi Rp 1.150 per liter, solar Rp 600 per liter, dan minyak tanah Rp 350 per liter.
Penyesuaian harga BBM kembali terjadi di masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri (2021-2004) sebanyak 18 kali. Pada akhir masa jabatan, harga Premium menjadi Rp 1.810 per liter, solar Rp 1.650 per liter, dan minyak tanah Rp 1.800 per liter.
Dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014), terjadi perubahan kebijakan energi yang signifikan. Pemerintah menghapus subsidi minyak tanah dan mengkonversinya ke gas 3 kilogram.
Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo terjadi beberapa kali penyesuaian harga BBM bersubsidi. Pada 2022, jenis bensin Premium dihapus kemudian berganti ke Pertalite dengan spesifikasi yang lebih ramah lingkungan. Saat ini harga BBM subsidi, yakni Pertalite dan Solar masing-masing Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, mengatakan, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan penyesuaian harga BBM subsidi dalam waktu dekat. Setidaknya ada tiga sebab, yakni beban subsidi energi -termasuk BBM, yang membengkak pada 2022 hingga Rp 502,4 triliun; kenaikan harga minyak dunia; dan tensi geopolitik yang tinggi di negara-negara penghasil minyak dunia. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini