Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sertifikasi dan Penempatan Kerja di Pelatihan BLK

Selain mendapatkan keterampilan dan sertifikasi, lulusan BLK juga mendapatkan kepastian penempatan kerja.

22 Maret 2021 | 10.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, saat Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan I Tahun 2021 di BLK Makassar, Jumat (19/3/2021).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menginginkan pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) juga mengombinasikan sertifikasi dan penempatan. Sehingga, selain mendapatkan keterampilan dan sertifikasi, lulusan BLK juga mendapatkan kepastian penempatan kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Proses yang berjalan itu harus dalam satu tarikan nafas. Pelatihan kompetensinya, kemudian sertifikasi, dan kemudian berorientasi pada penempatan," kata Menaker Ida usai membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan I Tahun 2021 di BLK Makassar, pada Jumat, 19 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mewujudkan hal tersebut, Menaker Ida menjelaskan bahwa saat ini pihaknya menerapkan kebijakan 6R yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK dan relationship.

Pelaksanaan pelatihan di BLK juga diperkuat dengan berbagai jalinan kerja sama BLK dengan dunia industri setempat guna memastikan pelaksanaan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri.

Selain itu, BLK juga dilengkapi dengan Kios 3in1 yang mempertemukan stakeholders ketenagakerjaan dalam hal pelatihan, sertifikasi dan penempatan.

"Jadi kita tidak ingin BLK ini justru melahirkan pengangguran baru. Inilah mengapa dibutuhkan link and match," ujar Ida.

Dirjen Binalattas Kemnaker, Budi Hartawan mengungkapkan, selain pembukaan pelatihan, dalam kesempatan ini juga diresmikan gedung Aula Syech Yusuf, Gedung Asrama Ainun Habibi dan Kios 3in1 di BLK Makassar.

"Serta melakukan penandatanganan MoU dengan PT Hadji Kalla sebagai wujud sinergitas antara pemerintah dengan dunia usaha dan dunia industri," kata Dirjen Budi Hartawan.

Sekda Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sangat bersyukur karena di tengah keterbatasan dalam membina dan mengembangkan tenaga kerja, Provinsi Sulawesi Selatan mendapat solusi dengan keberadaan 3 Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kementerian Ketenagakerjaan di wilayahnya, yakni Kota Makassar, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bantaeng.

“Kami berharap kepada Ibu Menteri agar BLK dapat lebih dikembangkan lagi pada kabupaten/kota lainnya, mengingat jumlah angkatan kerja pada September 2020 sebesar 4.276.437, dari jumlah penduduk sebesar 8.888.763 orang dan tentunya akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,” ucap Abdul Hayat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi berharap pelatihan BLK dapat menjadi sarana peningkatan keterampilan masyarakat, sehingga pada akhirnya akan mengurangi angka pengangguran. "Sangat banyak manfaatnya, karena dengan mengikuti pelatihan di BLK, maka kita bisa mendapatkan soft skill yang mumpuni dan mereka bisa memiliki keterampilan khusus sebelum terjun ke dunia kerja," tuturnya.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus