Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kabupaten Kediri memiliki banyak sekali situs-situs candi peninggalan sejarah. Salah satu situs yang istimewa adalah Situs Adan-Adan di Desa Adan-Adan Kecamatan Gurah. Situs Candi Adan-Adan merupakan candi yang memiliki latar belakang keagamaan Budha (Aliran Mahayana), dengan perkiraan ukuran candi induk 25×25 meter dan luas situs diperkirakan mencapai kurang lebih 700 meter persegi, sehingga merupakan candi Budha terbesar di Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Situs Candi Adan-adan memiliki karakteristik bentuk arsitektur peralihan gaya Jawa Tengah ke Jawa Timur atau ‘mata rantai’ perkembangan arsitektur candi Jawa Tengah ke Jawa Timur," ujar Adi Suwignyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penelitian terhadap candi ini sudah dilakukan sebanyak 5 tahap oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), sejak tahun 2016 sampai 2021. Ekskavasi sempat terhenti di tahun 2020 dikarenakan kondisi pandemi.
Pada tahun 2021 ini tim Puslit Arkenas melakukan ekskavasi di 3 sektor, yaitu sektor utama dengan penemuan berupa struktur batu bata kuno yang merupakan bangunan candi induk. Kemudian sektor timur laut ditemukan struktur batu bata kuno yang merupakan bagian dari bangunan pendukung Candi Adan-Adan.
Yang terakhir sektor barat daya dengan hasil temuan struktur batu bata kuno yang diduga sebagai pagar kedua dari Candi Adan-Adan. Di lokasi tersebut juga ditemukan pecahan keramik Cina abad 13-14 (Dinasti Yuan). Lalu, yang tak kalah menyita perhatian adalah ditemukannya dua buah gentong berbahan batu andesit yang saat ini disimpan di Museum Bagawanta Bhari.
“Untuk penelitian selanjutnya dan langkah yang akan dilakukan Pemkab Kediri, menunggu hasil kajian dari tim Puslit Arkenas. Saat ini situs-situs yang telah diekskavasi tersebut ditanam kembali untuk menjaga dari tidak kejahatan. Kami juga telah mengangkat juru pelihara untuk menjaga di lokasi penemuan,” ujar Adi Suwignyo.
Bupati Kediri, Mas Bup Dhito sangat mengapresiasi penemuan situs peninggalan Kerajaan Kadiri abad ke-12 ini. Temuan situs cagar budaya tersebut menjadi salah satu potensi daerah yang harus dilestarikan.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk ikut serta menjaga, melestarikan dan melindungi seluruh situs peninggalan sejarah yang ada di Kabupaten Kediri. Selain untuk penelitian dan edukasi, peninggalan sejarah juga dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata dan pemberdayaan masyarakat sekitar,” kata Mas Bup.(*)