Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Transformasi Himbara Dongkrak Kinerja Ekonomi

Pengamat perbankan mengakui kinerja Himbara tergolong sangat positif.

21 Februari 2022 | 21.40 WIB

Transformasi Himbara Dongkrak Kinerja Ekonomi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS - Transformasi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dinilai mampu menjadi motor pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi. Peran proaktif bank-bank pelat merah diharapkan tetap berlanjut tahun ini guna memulihkan dan membantu ekspansi para pelaku bisnis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI dan BTN secara total mampu meraup laba sebesar Rp.72,05 triliun pada akhir Desember 2021. Melesat 78,06 persen dari perolehan laba tahun 2020 sebesar Rp.40,34 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apabila dirinci, secara total di sepanjang tahun 2021 BRI mampu mencetak laba sebesar Rp.30,76 triliun, Mandiri Rp.28,03 triliun, BNI Rp.10,89 triliun, dan BTN mampu menyumbang laba senilai Rp.2,37 triliun. 

Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono mengatakan kinerja Himbara tergolong sangat positif. Terlebih, Himbara memiliki tugas sebagai agent of development, sehingga dituntut oleh banyak pihak untuk menjadi pionir dalam menggairahkan sektor riil. 

“Bank pemerintah wajib mengucurkan kredit ke sektor yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Untuk itu, bank pemerintah suka tak suka harus menyalurkan kredit ke sektor manufaktur, pertanian, dan infrastruktur,” kata Paul, Senin, 21 Februari 2022.

Misalnya BNI, diberi mandat sebagai bank Himbara yang go global. Paul berpendapat, spesialisasi bisnis BNI di segmen perdagangan internasional (trade finance) sudah berjalan lama. Hal ini didukung dengan minimal enam kantor cabang luar negeri. Sebut saja, New York, Tokyo, London, Hong Kong, Singapura, dan Seoul. "Apalagi jumlah kantor cabang luar negeri akan terus bertambah sebagai sayap bisnis internasional,” kata dia. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan kinerja tantangan terbesar bagi Himbara ke depan adalah investasi yang tidak murah, khususnya bagi yang baru mempunyai anak usaha bank digital. Pasalnya, investasi diperlukan tidak hanya untuk pegembangan aplikasi tapi juga user experience dan cyber security. 

“Bank BUMN yang punya anak usaha bank digital di tahun-tahun awal biaya operasionalnya meningkat signifikan, modal yang dibutuhkan untuk investasi dari bank konvensional,” kata Bhima. 

Dia mencontohkan BNI yang baru saja mengakuisisi Bank Mayora yang akan dijadikan bank digital. Pada awal pembentukannya perseroan harus menyiapkan investasi di bidang teknologi, SDM, serta sistem pelayanan. Investasi itu, kata Bhima, dipastikan sangat mahal dan akan menguras modal tahun awal. 

Tantangan lainnya, BNI belum memiliki ekosistem seperti halnya bank digital swasta yang memiliki ekosistem e-commerce atau ride hailing. “Meski demikian, ke depan setelah model bisnis teruji dan dapat respons positif dari nasabah, akan meningkatkan profitabilitas BNI,” kata dia. 

Keberhasilan BNI mengembangkan bank digital dipastikan akan berdampak pada prospek saham BBNI. Apalagi jika bank digital milik BNI bisa melakukan customer acquisition secara cepat.  “Prospek saham BNI cukup positif. Saham BBNI dalam enam bulan terakhir melesat 45,6 persen juga dipengaruhi oleh ekspektasi pengembangan anak usaha bank digital,” ujar Bhima. 

Menteri BUMN RI Erick Thohir mengapresiasi kinerja gemilang dari bank-bank milik negara tersebut. “Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif HIMBARA nyatanya tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat. Hal ini tak lepas dari transformasi yang tengah dilakukan,” katanya. 

Erick Thohir juga mengapresiasi transformasi di tubuh masing masing bank HIMBARA yang kemudian saat ini menjadi keunggulan kompetitif dalam persaingan di industri keuangan nasional. Masing-masing bank HIMBARA telah memiliki spesialisasi unik dan berbeda sehingga memiliki fokus bisnisnya masing-masing. 

“Ke depan, tentu kami harapkan peran HIMBARA bisa semakin dirasakan dan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional melalui pemberdayaan dari berbagai segmen, serta memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholders dan masyarakat Indonesia,” kata Erick. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus