Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wali Kota Bandung Tinjau Lokasi Banjir dan Siapkan Penanganan

Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin bergerak cepat meninjau lokasi terdampak banjir guna memastikan langkah penanganan darurat bagi warga.

17 Maret 2025 | 21.03 WIB

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan meninjau banjir di kawasan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, pada Sabtu, 15 Maret 2025. Dok. Pemkot Bandung
Perbesar
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan meninjau banjir di kawasan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon, pada Sabtu, 15 Maret 2025. Dok. Pemkot Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandung pada Sabtu 15 Maret 2025 menyebabkan sejumlah wilayah terendam banjir. Menanggapi kondisi ini, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin bergerak cepat meninjau lokasi terdampak banjir guna memastikan langkah penanganan darurat bagi warga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu titik yang dikunjungi adalah Gang Apandi, Kelurahan Braga, dan kawasan Pagarsih, yang menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Cikapundung dan Citepus. Selian itu, Farhan juga meninjau banjir di kawasan Gempolsari, Kecamatan Bandung Kulon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berdasarkan pemantauan sementara, ratusan rumah terdampak banjir di sejumlah RW di Kelurahan Braga. Selain itu, belasan KK dari RT 4 dan 5 RW 08 Braga harus mengungsi sementara di TK Braga.  

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) pun langsung diterjunkan untuk menyedot air serta membantu relokasi warga.

Tim Reaksi Cepat Diskar PB juga melaporkan bahwa beberapa wilayah lain mengalami banjir dan genangan air, di antaranya:

- Braga – Gang Apandi 
- Babakan Ciamis 
- Pajajaran – Gang Nangkasuni 
- Tamansari 
- Pagarsih 
- Antapani 
- Pasirkoja 
- Gempolsari 
- Cingised, Arcamanik

Farhan pun menginstruksikan Dinas Sosial Kota Bandung untuk penyediaan air bersih bagi warga terdampak. Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bandung juga akan melakukan skrining kesehatan kepada warga guna mencegah penyebaran penyakit seperti diare dan demam berdarah pasca-banjir.

"Kita harus waspada karena biasanya dua hingga tiga hari setelah banjir, warga bisa mengalami diare. Begitu kemarau tiba di akhir Maret, setelah Lebaran kita siapkan fogging untuk mencegah DBD," jelas Farhan.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mitigasi bencana juga meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengurangi risiko penyakit pasca-banjir. “Saya mengimbau warga untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan, terutama sekitaran aliran Sungai Cikapundung. Selain itu, penting untuk meningkatkan PHBS guna meminimalisir risiko penyakit pasca-banjir,” tambahnya.

Selain itu, Farhan juga menginstruksikan camat dan lurah setempat untuk terus memantau kondisi wilayahnya masing-masing. Menurutnya, dalam situasi seperti ini, efektivitas koordinasi dan kecepatan respons menjadi kunci utama. Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh aparatur pemerintahan untuk berperan aktif.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, turut meninjau kondisi di Rusunawa Cingised, Arcamanik, dan Babakan Ciamis, Sumur Bandung dan sejumlah lokasi lainnya. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus