Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

18 Mei 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ratusan umat muslim saat ambil bagian dalam protes untuk memperingati 76 tahun Nakba, "bencana" perampasan massal tanah Palestina dalam perang tahun 1948 di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 17 Mei 2024. Warga Palestina menyebutnya sebagai Nakba, bahasa Arab yang berarti bencana. Sekitar 700.000 warga Palestina - mayoritas penduduk sebelum perang - melarikan diri atau diusir dari rumah mereka sebelum dan selama perang Arab-Israel tahun 1948 yang disusul dengan berdirinya Israel. Dua kali lipat lebih dari jumlah tersebut telah mengungsi dari dalam Gaza sejak dimulainya perang terakhir, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan serangan darat besar-besaran di kota paling selatan Gaza, Rafah. Menurut laporan sejumlah media pada Jumat, 17 Mei 2024, surat pernyataan bersama itu dikirim ke Tel Aviv pada Rabu, 15 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lapor harian Jerman Suddeutsche Zeitung mewartakan dalam surat itu Israel didesak agar memberikan akses bantuan kemanusiaan bebas hambatan ke wilayah Palestina yang terkepung. Surat itu ditandatangani negara-negara G7 Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang dan Britania Raya, serta Australia, Denmark, Finlandia, Belanda, Selandia Baru, Korea Selatan dan Swedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akan tetapi, melalui surat setebal empat halaman itu, para menteri luar negeri tetap menegaskan dukungan mereka terhadap hak Israel untuk membela diri melawan kelompok Hamas. Mereka juga memperingatkan terhadap serangan militer besar-besaran di Kota Rafah dan menekankan bahwa aksi tersebut hanya akan menimbulkan dampak "bencana" terhadap warga sipil.

Para menteri luar negeri itu pun menggarisbawahi Tel Aviv harus melakukan segala daya mereka untuk meringankan krisis kemanusiaan yang menghancurkan dan memburuk di Jalur Gaza. Lebih lanjut, mereka menuntut agar Israel membuka semua penyeberangan perbatasan, termasuk penyeberangan Rafah, untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi warga sipil Palestina.

Surat itu meminta otoritas Israel agar memberikan akses kepada organisasi bantuan internasional, serta badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, menjamin keselamatan relawan dan personel internasional serta memberikan izin yang memadai bagi sopir truk setempat.

Israel telah meningkatkan serangan sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 35 ribu warga Palestina di Gaza tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak. Bukan hanya itu, 78.400 orang luka-luka.

Tujuh bulan perang Gaza berkecamuk telah membuat Gaza tinggal puing-puing. PBB mencatat sekitar 85 persen penduduk Gaza hidup dalam blokade makanan, air bersih dan obat-obatan. Mahkamah Internasional menyatakan Israel telah melakukan genosida.     

Sumber: Anadolu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus