Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Senin besok, dunia memperingati 22 tahun serangan teror 11 September terhadap menara kembar World Trade Center di Kota New York, Amerika Serikat. Secara keseluruhan, serangan teror pada hari itu merenggut 2.977 nyawa dengan 1.104 korban masih belum teridentifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kemajuan identifikasi korban tewas sangat lamban. Pada 2021, dua korban teridentifikasi dan pada Jumat, 8 Septmber 2023, tim berhasil mengidentifikasi dua korban lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jenazah dua orang yang tewas dalam runtuhnya World Trade Center telah diidentifikasi melalui analisis DNA, kata pihak berwenang menjelang peringatan terbaru bencana tahun 2001 tersebut.
Identitas keduanya, seorang pria dan seorang wanita, dirahasiakan atas permintaan keluarga mereka, demikian dilaporkan Arabnews mengutip AFP.
Dengan demikian, jumlah korban yang jasadnya telah teridentifikasi menjadi 1.649 orang, dari total 2.753 orang yang tewas ketika komando Al-Qaeda menabrakkan dua pesawat sipil yang dibajak ke menara kembar New York, kata Kantor Kepala Pemeriksa Medis (OCME).
“Kami berharap identifikasi baru ini dapat memberikan kenyamanan bagi keluarga para korban, dan upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Kantor Pemeriksa Medis membuktikan komitmen teguh kota New York untuk menyatukan kembali semua korban World Trade Center dengan orang yang mereka cintai,” kata Walikota Eric Adams.
Ketika menara selatan pusat perdagangan, dan kemudian menara utara, runtuh dalam suara gemuruh yang memekakkan telinga di Manhattan.
Dua identifikasi terbaru ini dimungkinkan melalui penggunaan “teknologi pengurutan generasi berikutnya – lebih sensitif dan cepat dibandingkan teknik DNA konvensional,” kata pernyataan itu. Jasad pria dan wanita itu, telah ditemukan bertahun-tahun lalu.
Serangan tahun 2001 diperingati setiap tanggal 11 September di New York, seperti yang akan terjadi lagi pada hari Senin.
Sembilan belas militan, sebagian besar warga Saudi, membajak empat pesawat. Selain dua pesawat yang menghancurkan World Trade Center, pesawat ketiga menabrak Pentagon dekat Washington sehingga menimbulkan kerusakan parah, dan pesawat keempat jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania, setelah penumpang dan awak kapal bertempur melawan para penyerang.
ARABNEWS
Pilihan Editor Junta Myanmar Terima Jet Tempur Su-30 dari Rusia