Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel memperluas operasi militer hingga ke dalam utara Gaza, tank-tank menjangkau bagian ujung utara Gaza City, menggempur beberapa distrik Sheikh Radwan dan memaksa warga Gaza meninggalkan tempat tinggal mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin dini hari, 14 Oktober 2024, serangan Israel menewaskan tiga orang dan melukai 40 orang saat serangan itu memporak-porandakan tenda-tenda warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal. Tenda-tenda itu berada di dalam komplek rumah sakit Al Aqsa di tengah Jalur Gaza Kota Deir Al Balah, di mana ada satu juta jiwa warga Gaza berlindung di daerah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan beberapa tenda terbakar dengan warga yang nyaris putus asa berusaha memadamkan api. Militer Israel mengakui melancarkan serangan ke sana untuk membunuh anggota Hamas yang beroperasi dari dalam komplek rumah sakit. Tel Aviv menuduh Hamas menggunakan fasilitas sipil seperti rumah sakit untuk tujuan militer, namun tuduhan itu dibantah Hamas.
Warga Gaza menceritakan tentara Israel secara efektif telah mengisolasi Beit Hanoun, Jabalia dan Beit Lahiya yang ada di utara Jalur Gaza. Bukan hanya itu, militer Israel juga memblokade akses kecuali bagi keluarga yang bersedia menuruti perintah evakuasi dari Israel dan meninggalkan ketiga kota tersebut.
Operasi militer Israel di utara Gaza sudah berjalan selama sembilan hari, yang mana serangan-serangan Israel itu telah menewaskan sekitar 300 warga Palestina di sana. Pengeboman oleh militer Israel ke rumah-rumah warga sipil ditujukan untuk memaksa warga angkat kaki dari Gaza.
Pada Minggu, 13 Oktober 2024, tank Israel menewaskan setidaknya 22 orang di sebuah sekolah yang dijadikan tempat berlindung keluarga di Gaza yang kehilangan tempat tinggal di kamp Nuseirat, wilayah tengah Gaza. Media di Gaza mewartakan dari total 22 korban tewas, setidaknya 15 anak-anak dan perempuan. Serangan itu membuat 80 orang lainnya luka-luka.
Beberapa jam sebelumnya, satu serangan Israel menewaskan lima anak di kamp pengungsi The Shati di Gaza City. Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan anak-anak sedang bermain di dekat sebuah kafe ketika drone Israel menembaki mereka. Militer Israel belum mau berkomentar perihal ini
Sumber: Reuters
Pilihan editor: ASEAN Dorong Kesepakatan soal Laut Cina Selatan dan Penghentian Kekerasan di Myanmar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini