Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Keprihatinan menyelimuti komunitas internasional mengenai masa depan United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pekan lalu mengentikan bantuan senilai lebih dari US$200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun (Kurs Rp 14.957).
Padahal AS merupakan pendonor terbesar untuk UNRWA, dengan nilai US$364 juta (Rp 5,2 triliun). Namun, selama World Economic Forum 2018, Trump telah mengancam akan memangkas bantuan Palestina karena penolakan Presiden Mahmoud Abbas untuk bertemu dengan Wakil Presiden Mike Pence.
Baca: Amerika Serikat Hentikan Bantuan Dana untuk Pengungsi Palestina
Semenjak 1949, UNRWA telah berusaha memberikan bantuan kepada lebih dari 5 juta lebih warga Palestina yang terlantar, berupa pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan dan layanan sosial, infrastruktur kamp dan perbaikan, keuangan mikro, dan bantuan darurat untuk pengungsi Palestina yang terdaftar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Sebagai tanggapan, UNRWA telah meluncurkan kampanye penggalangan dana global yang disebut #DignitylsPriceless, yang bertujuan untuk mengumpulkan US$500 juta atau Rp 7,4 triliun. Dilansir dari stepfeed.com, 5 September 2018, berikut adalah 5 pendonor terbesar untuk UNRWA.
1. Uni Eropa
Para pemimpin Uni Eropa hadir dalam KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia, 28 Juni 2018.[Stephanie Lecocq/Pool via REUTERS]
Sebagai tanggapan terhadap kontribusi AS yang dikurangi terhadap UNRWA, Uni Eropa telah menjanjikan tambahan US$ 52,9 juta (Rp 790 miliar) menjadikan total bantuan sebesar US$ 143 juta (Rp 2,1 triliun).
Paket bantuan ini termasuk US$ 18,5 juta (Rp 276 miliar) dialokasikan untuk pelestarian 'karakter Palestina Yerussalem Timur', dan US$34,2 juta (Rp 511 miliar) menuju pembentukan lembaga untuk memfasilitasi demokrasi dan akuntabilitasi di Palestina.
2. Jerman
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara selama konferensi pers dengan Raja Yordania Abdullah II di Istana Kerajaan di Amman, Yordania, Kamis, 21 Juni 2018.[Foto AP / Raad al-Adayleh]
Pada Desember 2017, Jerman juga memberikan kontribusi tambahan kepada UNRWA dengan paket bantuan sebesar US$ 28,8 juta (Rp 420 miliar) menjadi US $76 juta (Rp 1,1 triliun).
US$ 22,6 juta (Rp 337 miliar) dari sumbangan ditujukan untuk program rekonstruksi UNRWA di Gaza, yang bertujuan untuk memastikan pengembalian yang aman sekitar 540 keluarga Palestina ke rumah mereka setelah penghancuran total selama konflik Israel-Gaza pada tahun 2014.
UNRWA mendedikasikan jumlah yang tersisa untuk pembangunan dua sekolah di Jalur Gaza, memberikan pendidikan kepada 6.000 siswa.
3. Swedia
Pemuda Swedia Jalan Kaki 5000 KM Demi Bela HAM Warga Palestina
Olof Skoog, Duta Besar Swedia untuk PBB, menyikapi keprihatinannya terhadap ketidakstabilan regional dan krisis kemanusiaan karena kemungkinan penarikan dana ke UNRWA. Swedia sendiri telah menyumbangkan US$ 62 juta (Rp 927 miliar) kepada UNRWA.
Swedia menjadi negara Anggota pertama dari Uni Eropa yang mengumumkan pengakuan bagi Negara Palestina pada 2014.
4. Inggris
Pangeran William dari Inggris bertemu Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, di Ramalla pada Rabu, 27 Juni 2018. Kensington Palace Twitter
Menurut grafik donor UNRWA, Inggris telah mengurangi kontribusi tahunannya untuk UNRWA sejak 2016. Inggris juga memperingatkan terhadap pemotongan signifikan dalam pendanaan UNRWA, karena dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut dan konsekuensi militer dan strategis.
Konsulat Inggris di Yerussalem mengeluarkan pernyataan yang memperkuatkan dukungannya bagi PBB/UNRWA. Saat ini Inggris telah mengucurkan US$ 60 juta (Rp 897 miliar) untuk UNRWA.
5. Arab Saudi
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Riyadh, Arab , 20 Desember 2017. Palestinian President Office (PPO)/Handout via REUTERS
Menurut grafik donor UNRWA, Arab Saudi adalah donor Arab terbesar ke UNRWA.
Kerajaan Arab Saudi telah memberikan sumbangan melalui Saudi Fund for Development, termasuk hibah sebesar US$ 67 juta (Rp 1 triliun) untuk pelaksanaan proyek-proyek di Gaza, Tepi Barat, dan Yordania.
Tonton video: Yordania Serukan Berbagi Tanggung Jawab untuk Pengungsi Palestina
US$ 32 juta (Rp 478 miliar) dari jumlah total donor akan dialokasikan untuk rekonstruksi, melengkapi, dan memperlengkapi pusat-pusat kesehatan dan sekolah-sekolah di Tepi Barat, Palestina.
AQIB SOFWANDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini