Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Central Intelligence Agency atau CIA adalah lembaga pemerintah AS yang menyediakan intelijen objektif tentang negara-negara asing dan masalah global kepada presiden, Dewan Keamanan Nasional, dan pembuat kebijakan lainnya. CIA hadir untuk membantu mereka membuat keputusan keamanan nasional. CIA bertugas bukan untuk membuat atau merekomendasi kebijakan, melainkan menjadi sumber informasi independen bagi pihak-pihak yang melakukannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah CIA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1941, sebelum peristiwa Pearl Harbour terjadi, Presiden Franklin D. Roosevelt prihatin dengan kekurangan intelijen Amerika Serikat. Atas keprihatinan ini, pada Juni 1942, Kantor Layanan Strategis (Office of Strategic Services atau OSS) didirikan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi strategis yang dibutuhkan oleh Kepala Staf Gabungan. Selain itu, OSS juga melakukan operasi khusus yang tidak ditugaskan ke lembaga lain.
Menurut irp.fas.org, selama Perang Dunia II, OSS memberikan informasi kepada pembuat kebijakan terkait fakta penting dan perkiraan intelijen yang membantu kampanye militer. Namun, OSS tidak pernah menerima yurisdiksi penuh atas semua aktivitas intelijen asing. Lalu, pada Oktober 1945, OSS dihapuskan dan fungsinya dipindahkan ke Departemen Negara Bagian dan Perang. Sebelumnya, pada November 1944, mayor Jenderal Donovan menyerukan pemisahan OSS dari Kepala Staf Gabungan kepada Presiden Roosevelt. Donovan mengusulkan organisasi yang akan memperoleh intelijen dengan metode terbuka dan rahasia serta menentukan tujuan intelijen nasional yang dikumpulkan semua lembaga pemerintah.
Rencana Donovan tersebut sempat ditentang beberapa pihak, yaitu dinas militer. Di sisi lain, FBI mendukung sistem yang digagas Donovan. Menanggapi perdebatan kebijakan ini, Presiden Harry S. Truman mendirikan Central Intelligence Group (CIG) pada 22 Januari 1946. CIG diberikan wewenang untuk melakukan penelitian dan analisis independen sehingga dapat bergerak lebih dari sekadar mengoordinasikan untuk menghasilkan intelijen. Presiden Truman memilih Laksamana Muda Sidney Souers untuk memimpin CIG.
Setelah bertugas selama beberapa bulan, CIG berhasil menjadi agen utama negara untuk peringatan strategis dan manajemen kegiatan klandestin di luar negeri. Namun, CIG dibatasi oleh Departemen Luar Negeri dan angkatan bersenjata. Akibatnya, Truman menyadari perlunya organisasi intelijen pascaperang yang berfungsi penuh.
Lalu, pada 18 September 1947, Truman meneken Undang-Undang Keamanan Nasional. Melalui undang-undang ini, CIA resmi didirkan untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyebarkan intelijen yang memengaruhi keamanan nasional. Pembentukan ini diikuti dengan penunjukkan pemimpin CIA oleh Truman yang diberikan kepada Roscoe H. Hillenkoetter.
Berdasarkan cia.gov, pada 1949, Truman menandatangani Undang-Undang Badan Intelijen Pusat yang membuat Central Intelligence Agency secara diam-diam mendanai operasi intelijen dan mengembangkan prosedur personel di luar praktik standar pemerintah AS. Lalu, pada 1953, kontribusi CIA di dunia politik dan perang paramiliter diakui dan dihormati. Saat CIA terus mengalami perkembangan, para pekerja dipindahkan dari kantor di Washington DC menuju kantor pusat di Langley, Virginia sampai sekarang.
RACHEL FARAHDIBA R I CIA.GOV