Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 27 Desember, 77 tahun lalu diperingati sebagai hari terbaginya semenanjung Korea menjadi dua yaitu bagian Selatan dan Utara. hal tersebut yang memicu pecahnya negara Korea menjadi dua. berikut kilas balik mengenai latar belakang terjadinya perpecahan antara dua negara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya dahulu Korea adalah sebuah entitas politik tunggal selama berabad-abad lamanya yang menguasai wilayah Semenanjung Korea dan sekitarnya. lalu apa yang menyebabkan Korea Selatan dan Korea Utara terpisah? Pembagian daratan Semenanjung Korea bermula sejak kekalahan Jepang pada perang dunia II tahun 1945. Dua negara superpower pemenang yaitu Sekutu dan Uni Soviet, membagi kekuasaan atas Semenanjung Korea.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korea dibagi menjadi dua yang dipisahkan oleh sebuah perbatasan yang kini dikenal dengan DMZ atau Demiliterized Zone (Zona Demiliterisasi) – paralel utara ke-38 mengikuti persetujuan dengan PBB.
Amerika dan Uni Soviet mengambil alih negara Korea dengan dua bagian dan bermaksud untuk mempersiapkan kemerdekaan kedua wilayah ini. Semenanjung Korea wilayah selatan dikuasai oleh Amerika Serikat dan di wilayah utara dikuasai oleh Uni Soviet. Amerika membantu sistem pembentukan militer di selatan. Sedangkan, Uni Soviet membentuk rezim komunis yang besar di wilayah utara.
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) lalu melakukan pemungutan suara untuk menentukan kedaulatan Korea pada tahun 1948.
Namun pada saat itu, Uni Soviet menolak untuk berpartisipasti dan tidak lama setelah itu membuat wilayah selatan membentuk pemerintahannya sendiri yang berpusat di Kota Seoul. Wilayah selatan memerdekakan dirinya dan dipimpin oleh Syngman Rhee.
Akhirnya, wilayah utara tidak mau kalah dan membentuk sistem negara sendiri yang dipimpin oleh Kim Il Sung sebagai Perdana Menteri, yang berpusat di Pyongyang.
Hal ini jadi permasalahan nasional yang memicu perang saudara, yakni, Perang Korea (25 Juni 1950 – 27 Juli 1953). Sekitar 2,5 juta jiwa menjadi korban kekejaman perang tersebut. Daratan Korea rata dengan tanah, tidak ada kota yang tersisa. Gencatan senjata untuk mengakhiri konflik terjadi pada 1953, menyisakan dua negara yang semakin terpecah.
Perang tersebut membuat Korea terpisah oleh Zona Demiliterisasi Korea, yang secara teknis menyisakan Perang Dingin. dan sampao saat ini belum ada perjanjian damai yang ditandatangani kedua pihak yang akhirnya membuat kedua negara ini berada dalam status masih berperang.
Hal inilah yang menjadi alasan kenapa setiap laki-laki di Korea Selatan diwajibkan menjalani wajib militer sebagai langkah antisipasi jika peperangan kembali terjadi.
RECHA TIARA DERMAWAN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.