Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa penuntut di St Petersburg, Rusia pada Senin, 24 Mei 2021, menyerukan pelarangan iklan Dolce & Gabbana, yang menampilkan adegan ciuman bibir sesama jenis. Iklan itu tayang di Instagram di Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kecaman dari Jaksa penuntut itu menyusul komplain dari Mikhail Romanov seorang anggota parlemen di Rusia mengenai iklan tersebut. Romanov adalah politikus dari Partai Rusia Bersatu, yakni sebuah partai berkuasa di Negeri Beruang Merah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Iklan Dolce & Gabbana itu berupa video, yang merupakan bagian dari kampanye ‘Love is Love’. Dolce & Gabbana adalah merek fashion asal Italia.
Di Rusia, hubungan sesama jenis adalah hal yang diperbolehkan. Namun undang-undang pada 2013, melarang menyebarkan propaganda hubungan sesama jenis dikalangan anak-anak muda Rusia. kelompok-kelompok HAM mengutuk undang-undang itu dengan menyebutnya telah membantu meningkatkan permusuhan sosial terhadap homo-seksualitas.
Dolce & Gabbana menolak berkomentar atas iklannya yang diboikot oleh jaksa penuntut di Rusia. Sebelumnya pada 14 Mei 2021, pengadilan di St Petersburg menyatakan jaksa penuntut telah mengajukan gugatan untuk meminta salah satu iklan Instagram Dolce & Gabbana dilarang karena memperlihatkan agedan dua perempuan berciuman bibir.
Dalam pernyataan disebutkan klaim tersebut untuk menegakkan tuduhan kalau iklan video tersebut mengandung informasi, yang menolak nilai-nilai keluarga an propaganda hubungan seksual non-tradisional.
Sumber: Reuters