Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Jenderal Rusia Akui Pengiriman Tentara Korut ke Ukraina

Jenderal tertinggi Rusia untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara telah bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina

27 April 2025 | 15.20 WIB

Valery Gerasimov. Mil.ru
Perbesar
Valery Gerasimov. Mil.ru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal tertinggi Rusia untuk pertama kalinya mengonfirmasi bahwa tentara Korea Utara telah bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina, saat ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov mengonfirmasi pengerahan tentara Korea Utara dalam sebuah konferensi video dengan Putin pada Sabtu. Ia menyatakan pasukan Korea Utara telah memainkan peran penting dalam pembebasan wilayah perbatasan Kursk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya ingin menunjukkan partisipasi personel militer dari Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara) dalam pembebasan wilayah perbatasan Kursk, yang sesuai dengan Perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif antara negara kita. Mereka memberikan bantuan signifikan dalam mengalahkan kelompok penyerang dari angkatan bersenjata Ukraina,” katanya dalam transkrip konferensi video di web Kremlin seperti dikutip Yonhap dan dikutip Antara.

“Tentara dan perwira Tentara Rakyat Korea, yang melaksanakan misi tempur bahu-membahu dengan prajurit Rusia, menunjukkan profesionalisme tinggi, keteguhan, keberanian, dan kepahlawanan dalam menangkis invasi Ukraina,” tambahnya.

Ini menandai pengakuan pertama mengenai pengerahan pasukan Korea Utara oleh seorang pejabat Rusia. Korea Utara sendiri belum mengonfirmasi pengiriman pasukan tersebut.

Korea Utara diperkirakan telah mengirim sekitar 14.000 serdadu untuk bertempur dalam perang tersebut sejak Oktober tahun lalu guna mendukung agresi Moskow. Ini termasuk sekitar 3.000 tentara tambahan pada tahun ini, menurut pejabat Korea Selatan.

Putin dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menandatangani perjanjian kemitraan dalam pertemuan puncak mereka pada Juni tahun lalu, di mana mereka berkomitmen untuk memberikan dukungan militer "tanpa penundaan" jika salah satu dari mereka diserang.

Sementara itu, militer Ukraina membantah klaim Rusia mengenai pasukan Ukraina yang dipaksa mundur dari wilayah Kursk.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus