Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Afrika Selatan Bantah Tudingan Dubes AS Soal Kiriman Senjata ke Rusia

Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety mengklaim kapal Rusia memuat senjata dan amunisi di pangkalan AL dekat Cape Town

4 September 2023 | 13.30 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menghadiri pertemuan di Saint Petersburg, Rusia 17 Juni 2023. Ramil Sitdikov/Host photo agency RIA Novosti via REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menghadiri pertemuan di Saint Petersburg, Rusia 17 Juni 2023. Ramil Sitdikov/Host photo agency RIA Novosti via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan penyelidikan independen “tidak menemukan bukti” atas klaim bahwa negaranya memasok senjata ke Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Penyelidikan dilakukan setelah Duta Besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety, mengklaim kapal Rusia Lady R memuat senjata dan amunisi di pangkalan angkatan laut dekat Cape Town pada Desember lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Al Jazeera pada Senin 4 September 2023, penyelidikan menemukan bahwa kapal kargo Rusia malah mengirimkan persenjataan yang telah dipesan untuk Angkatan Pertahanan Nasional Afrika Selatan pada 2018.

Ramaphosa mengatakan tidak ada bukti adanya ekspor senjata berdasarkan wawancara dengan 50 orang dan peninjauan lebih dari 100 dokumen.

“Jika semua hal dipertimbangkan, tidak ada satupun tuduhan yang dibuat mengenai pasokan senjata ke Rusia yang terbukti benar,” kata Ramaphosa.

“Tak satu pun dari orang-orang yang melontarkan tuduhan ini dapat memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim yang dilontarkan terhadap negara kita.”

Ramaphosa mengatakan tuduhan tersebut “memiliki dampak yang paling buruk terhadap mata uang kita, perekonomian kita, dan posisi kita di dunia, bahkan mencoreng citra kita”.

Ramaphosa mengatakan dia hanya akan merilis ringkasan eksekutif laporan tersebut karena pertimbangan keamanan.

Pemimpin Afrika Selatan tersebut memerintahkan penyelidikan yang dipimpin oleh seorang pensiunan hakim setelah duta besar AS mengatakan pada konferensi pers pada Mei bahwa ia “yakin” senjata dan amunisi telah dimuat ke kapal yang menuju Rusia.

Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan kemudian mengatakan bahwa Brigety telah meminta maaf atas komentarnya. Diplomat AS tersebut kemudian menulis di media sosial bahwa dia berterima kasih atas kesempatan untuk “memperbaiki kesalahpahaman yang ditinggalkan oleh pernyataan publik saya”.

Afrika Selatan, yang Kongres Nasional Afrika-nya berkuasa dan memiliki hubungan historis dengan Uni Soviet, telah memelihara hubungan persahabatan dengan Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022, yang memicu kritik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Di bawah pemerintahan Ramaphosa, negara tersebut menjadi tuan rumah latihan dengan Angkatan Laut Rusia dan menolak ikut serta dalam kecaman Barat terhadap Moskow atau sanksi terhadap perekonomian Rusia.

Bulan lalu, Ramaphosa menjadi tuan rumah bagi Rusia dan negara berkembang besar lainnya, termasuk Cina dan India, untuk pertemuan puncak BRICS di Johannesburg.

AL JAZEERA

 

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus