SADDAM Hussein bikin ulah baru. Tapi kali ini tak berbahaya. Harian Al Ahram edisi pekan pertama Juni ini memberitakan, Irak mengubah kalendernya dengan berpatokan pada tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw., bukan lagi pada hijrah Nabi tahun 1412 Hijriah, sebagaimana lazimnya kalender Islam. "Ini bukan sembarang cipta. Almanak ini sebuah ilham," puji ahli hisab di Baghdad, yang siapa tahu memang takut pada Saddam Hussein. Seperti lazimnya sebuah kalender, jumlah bulan masih 12 buah, tapi diberi nama baru. Rabiul Awwal menjadi El Nur (cahaya), El Quds (tempat suci), El Karrar (berulang), El Zahraa (bungabunga), El Israa (perjalanan malam Rasullulah), El Qadisiyyah (nama perang terkenal IrakwIran), dan sebagainya. Pro dan kontra di kawasan Timur Tengah pun segera terdengar. Komentar kalangan ulama Mesir, "Kalender Irak itu mengadaada," kata mereka. "Ada pengkultusan individu tersirat dalam kalender itu." Dalam pengantar kalender ini memang disebutkan, "Almanak ini muncul dari Ba'ath untuk tujuan kebangkitan kembali." Ba'ath adalah partainya Saddam. Mungkin pendapat itu berlebihan dan terlalu bersungguhsungguh. Tampaknya, kata seorang ulama Mesir, kalender ini lahir karena "keisengan Saddam" lebih persis. Misalnya untuk menentukan bahwa hari lahirnya, pernikahannya, dan lainlain sebagai hari nasional Irak. Dan ini tak berbahaya. DB (Kairo)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini