Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Bourdain, ahli masak dan jago bercerita yang suka mengajak pemirsa televisi di seluruh dunia menjelajah kebudayaan, masakan dan kondisi manusia hampir dua dekade ini meninggal dalam usia 61 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia meninggal akibat bunuh diri," tulis CNN setelah mendapatkan konfirmasi atas kematian Bourdain pada Jumat, 8 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mayat Bourdain ditemukan oleh sahabatnya, Eric Ripert, seorang koki kenamaan Prancis, di kamar hotelnya pada Jumat pagi waktu setempat.
Anthony Bourdain. AP
Semasa hidupnya, pria yang berkeliling dunia dengan membawakan acara televisi berjudul Part Unkown itu pernah ditolak masuk ke Azerbaijan, negeri terletak di antara Iran dan Rusia. "Pemerintah Azerbaijan mengeluarkan surat perintah persona non grata kepada Bourdin," Washington Post melaporkan.
Pemerintah Azerbaijan tidak menjelaskan secara detail alasan mengusir Bourdin dari negeri kaya minyak itu. Apakah karena melakukan kejahatan?
Bourdain pernah melakukan perjalanan ke Nagorno-Karabakh yang secara teknis berada di wilayah Azerbaijan. Kawasan tersebut menjadi sumber ketegangan antara Azerbaijan dengan Armenia sejak 1988.
Ketika itu, kawasan tersebut menjadi bagian dari Azerbaijan, tetapi anggota legislatif setempat sepakat bergabung dengan Armenia sebab sebagian besar penduduknya beretnis Armenia.Berebut Nagorno-Karabakh
Keputusan anggota legislatif tersebut membuat pemerintah Azerbaijan marah dan melarang orang asing mengunjungi Nagoro-Karabakh sebelum mendapatkan izin dari pemerintah di Baku. "Siapapun yang berkunjung Nagorno-Karabakh dianggap melakukan kejahatan."
Bahkan Azerbaijan memasukkan 700 orang di seluruh dunia ke dalam daftar hitam untuk dicekal masuk ke negaranya. Dalam daftar tersebut, tulis Washington Post, terdiri dari pejabat pemerintah, anggota Uni Eropa, jurnalis dan aktivis. Salah satunya adalah chef Bourdain.
Hikmat Hajiyev, juru bicara Kementerian Luar Negeri, menjelaskan, pemerintah percaya kunjungan warga Azerbaijan ke Nagoro-Karabakh adalah tindakan yang membahayakan. Menurutnya, pejabat Armenia memanfaatkan kunjungan orang asing ke kawasan tersebut sebagai bentuk legitimai posisi mereka.
Hajiyev mengatakan kepada Agence France-Presse, Boudain masuk daftar orang yang dicekal ke wilayah integritas dan kedaulatan Azerbaijan setelah dia mengunjungi Nagoro-Karabakh. "Pembuatan film makanan di daerah yang dicaplok dari Azerbaijan adalah sebuah penghinaan terhadap satu juta pengungsi Azerbaijan yang dipaksa keluar dari rumahnya," kata Hajiyev.