Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bahrain dan Qatar Dialog Sinyal Perbaiki Hubungan Bilateral

Pembicaraan ini menjadi sebuah sinyal kalau kedua negara Teluk itu sedang berupaya memperbaiki hubungan kedua negara setelah boikot Qatar dicabut.

27 Januari 2023 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pria mengendarai skuter di dekat bendera AS, Uni Emirat Arab, Israel, dan Bahrain di sepanjang jalan di Netanya, Israel, 14 September 2020. [REUTERS / Nir Elias]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa melakukan pembicaraan per telepon dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani pada Rabu, 25 Januari 2023. Pembicaraan ini menjadi sebuah sinyal kalau kedua negara Teluk itu sedang berupaya memperbaiki hubungan kedua negara setelah boikot Qatar dicabut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir pada Januari 2021 sepakat mengakhiri blokade selama 3,5 tahun pada Qatar. Namun sejak itu, belum ada pembicaraan bilateral antara Doha dan Manama untuk menyelesaikan segala perbedaan.

(dari kiri) Pemimpin negara Uni Emirat Arab, Bahrain, Egypt, Kuwait and Qatar. Ahram.org

Kantor berita BNA mewartakan dalam pembicaraan per telepon Al Thani dan Putra Mahkota Bahrain menekankan pentingnya upaya bersama untuk menyelesaikan segara perbedaan yang masih ada.

“Disepakati pula kalau otoritas dari kedua negara akan terus berkomunikasi untuk memcapai tujuan-tujuan yang sama,” demikian pemberitaan BNA.

Pembicaraan pertelepon antara Al Thani dan Salman bin Hamad Al Khalifa dilakukan setelah Emir Qatar dan Raja Bahrain menghadiri sebuah rapat yang dipimpin Uni Emirat Arab. Rapat digelar di Abu Dhabi pada akhir pekan lalu yang juga dihadiri oleh otoritas dari Oman, Yordania dan Mesir.

Pada Juni 2017, empat negara memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar karena diklaim Qatar terlalu dekat dengan Iran dan mendukung kelompok-kelompok garis keras. Tuduhan itu dengan tegas dibantah Doha.

Sumber : Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus