Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Video dan foto-foto tentara Israel yang berperilaku brutal di Gaza telah muncul dan viral dalam beberapa hari terakhir di media sosial. Hal ini terjadi ketika militer negara Zionis itu menghadapi kecaman internasional atas taktik mereka dan meningkatnya jumlah korban sipil dalam perang di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu 13 Desember 2023, tentara Israel tertangkap kamera menggeledah rumah-rumah pribadi di Gaza dan menyebut perempuan pemilik rumah sebagai pelacur karena menemuka lingerie atau pakaian dalam. Di foto lain, seorang tentara Israel memindahkan sajadah ke kamar mandi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka juga terekam merusak barang-barang di toko mainan, dan mencoba membakar persediaan makanan dan air di sebuah truk yang ditinggalkan ketika sebagian besar warga Gaza kini dalam kondisi kelaparan karena bantuan kemanusiaan dilarang masuk oleh Israel.
Selain itu, terdapat video yang menunjukkan tentara Israel melakukan perilaku yang menghina, seperti meneriakkan slogan-slogan rasis sambil menari melingkar.
Video semacam ini bukanlah fenomena baru atau unik. Selama bertahun-tahun, tentara Israel – dan anggota militer Amerika Serikat serta militer penjajahan lainnya – tertangkap kamera bertindak tidak pantas atau jahat di zona konflik.
Namun para kritikus mengatakan bahwa video-video baru tersebut, yang sebagian besar diabaikan di Israel, mencerminkan suasana nasional yang sangat mendukung perang di Gaza, dengan sedikit empati terhadap penderitaan warga sipil Gaza.
“Dehumanisasi dari atas sangat berdampak pada tentara,” kata Dror Sadot, juru bicara kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem, yang telah lama mendokumentasikan pelanggaran Israel terhadap warga Palestina.
Israel telah terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza sejak 7 Oktober, setelah militan Hamas menyerang Israel selatan dan menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Lebih dari 18.400 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel di Gaza, sekitar dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak pada Selasa. Sekitar 50.000 warga Palestina lainnya terluka, 10 ribu diantaranya adalah anak-anak yang harus mengalami amputasi di kaki, tangan atau keduanya.
Sementara 8.000 orang lainnya dilaporkan masih hilang, sebagian besar masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan yang dibom oleh Israel sejak 7 Oktober.
Sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi di wilayah yang terkepung.
Video-video tersebut tampaknya diunggah oleh tentara sendiri selama berada di Gaza.
Dalam sebuah foto, seorang tentara Israel duduk di depan sebuah ruangan di bawah coretan “Pengadilan Rabinik Khan Younis.” Pasukan Israel telah memerangi militan Hamas di dan sekitar kota selatan, tempat militer melancarkan serangan baru pekan lalu.
Di foto lain, seorang tentara berpose di samping kata-kata yang dicat merah di sebuah bangunan berwarna merah muda yang bertuliskan, “daripada menghapus grafiti, ayo hapus Gaza.”
Sebuah video yang diposting oleh tokoh media ultrakonservatif Israel Yinon Magal di X, sebelumnya Twitter, menunjukkan puluhan tentara menari dalam lingkaran, tampaknya di Gaza, dan menyanyikan sebuah lagu yang berisi kata-kata, “Gaza telah kita taklukkan. … Kami tahu slogan kami – tidak ada orang yang tidak terlibat.”
Video yang diambil Magal dari Facebook ini telah dilihat hampir 200.000 kali di akunnya dan dibagikan secara luas ke akun lain.
Magal mengatakan dia tidak mengenal tentara yang terlibat. Namun AP telah memverifikasi latar belakang, seragam, dan bahasa yang terdengar dalam video tersebut dan menemukan bahwa hal tersebut konsisten dengan pemberitaan independen.
Magal mengatakan bahwa video tersebut menarik perhatian masyarakat Israel karena lagunya yang populer dan karena masyarakat Israel perlu melihat gambaran militer yang kuat. Lagu ini didasarkan pada lagu pertarungan tim sepak bola Beitar Jerusalem, yang penggemar beratnya memiliki sejarah nyanyian rasis terhadap orang Arab dan perilaku gaduh.
Pada Minggu, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengutuk beberapa tindakan yang terlihat dalam video baru-baru ini. “Jika terjadi peristiwa yang tidak sejalan dengan nilai-nilai IDF, tindakan komando dan disipliner akan diambil,” katanya.
Video-video tersebut muncul hanya beberapa hari setelah bocornya foto dan video warga Palestina yang ditahan di Gaza, dalam keadaan telanjang hingga pakaian dalam, dalam beberapa kasus dengan mata tertutup dan diborgol, juga memicu kemarahan internasional.
Tentara Israel mengatakan mereka tidak merilis gambar-gambar itu, namun Hagari mengatakan minggu ini bahwa tentara telah menanggalkan pakaian para tahanan Palestina untuk memastikan mereka tidak mengenakan rompi peledak.
Osama Hamdan, seorang pejabat tinggi Hamas, menyiarkan video tentara tersebut di toko mainan pada konferensi pers di Beirut. Dia menyebut rekaman itu “menjijikkan.”
Pilihan Editor: Menlu Retno: Pihak-Pihak yang Mendikte Kita Soal HAM Justru Biarkan Israel Langgar HAM
AL ARABIYA