Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengumumkan pada hari Jumat bahwa dua tentaranya dari Brigade Golani tewas dalam pertempuran pada Jumat, 4 Oktober 2024. Media Israel melaporkan bahwa kedua tentara tersebut tewas dalam serangan pesawat tak berawak atau drone yang diluncurkan dari Irak ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dataran Tinggi Golan direbut dari Suriah oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara. Perlawanan Islam di Irak yang didukung Iran, mengaku bertanggung jawab atas tiga serangan fajar di lokasi di Dataran Tinggi Golan dan wilayah Tiberias.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam serangan drone tersebut, 24 tentara Israel lainnya terluka. Militer mengidentifikasi kedua prajurit yang tewas Bernama Sersan Daniel Aviv Haim Sofer dan Kopral Tal Dror. Mereka bertugas di Batalyon ke-13 Brigade Golani.
Menurut penyelidikan militer, dua pesawat tak berawak ditembakkan dari Irak pada Kamis dini hari ke arah Israel utara, salah satunya dicegat. Militer menambahkan bahwa sistem pertahanan udaranya gagal mendeteksi pesawat tak berawak tersebut dan karena itu sirene tanda datangnya roket tidak diaktifkan.
Pekan lalu, delapan tentara Israel tewas dalam operasi tempur di Lebanon pada hari Rabu, 2 Oktober 2024. Tewasnya tantara Israel ini menandai kerugian pertama sejak pasukannya melintasi perbatasan untuk menyerang Hizbullah. Sebelumnya seorang kapten tentara Israel, Eitan Itzhak, tewas dalam pertempuran.
"IDF (Tentara Israel) mengumumkan bahwa tujuh tentara lagi telah gugur," katanya dalam sebuah pernyataan setelah mengumumkan kematian seorang tentara pertama di Lebanon pada hari itu. "Kapten Eitan Itzhak Oster, berusia 22 tahun gugur saat bertempur di Lebanon," kata militer dalam sebuah pernyataan.
Hizbullah mengatakan para pejuangnya bentrok dengan pasukan Israel yang telah menyusup ke desa perbatasan selatan.Kelompok itu sebelumnya mengatakan pihaknya telah memaksa tentara Israel mundur setelah mencoba memasuki desa perbatasan Adaysseh di timur laut.
Ketegangan meningkat karena serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.800 orang. Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak.
Konflik menyebar ke Lebanon. Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri, yang telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya sejak 23 September. Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
REUTERS | ANADOLU
Pilihan editor: Dubes AS: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Prabowo