Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa bahwa berkurangnya pasokan gas alam Rusia ke pelanggan di Uni Eropa merupakan kesalahan negara-negara Barat pendukung Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir ABC News Rabu 20 Juli 2022, pernyataan Putin semakin meningkatkan tekanan pada Uni Eropa, yang khawatir Rusia akan memotong pasokan gas dan mendatangkan malapetaka ekonomi dan politik di Eropa pada musim dingin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara kepada wartawan Rusia di Teheran, di mana ia menghadiri pembicaraan dengan para pemimpin Iran dan Turki, Putin mengatakan jumlah gas yang dipompa melalui pipa Nord Stream ke Jerman akan turun lebih jauh dari 60 juta menjadi 30 juta meter kubik per hari. Atau, sekitar seperlima dari kapasitasnya, jika turbin tidak segera diganti.
Dia menambahkan bahwa Rusia dapat meluncurkan pipa Nord Stream 2 yang baru saja selesai yang belum pernah beroperasi. Namun, ia menegaskan bahwa itu pipa ini hanya akan memiliki setengah dari kapasitas yang ditentukan. Sebab, sisanya telah digunakan untuk kebutuhan domestik.
Pemimpin Rusia itu juga memperingatkan Barat bahwa rencananya untuk membatasi harga minyak Rusia sebagai bagian dari sanksi atas Ukraina akan mengacaukan pasar minyak global dan membuat harga melonjak.
"Kami mendengar beberapa ide gila tentang membatasi volume minyak Rusia dan membatasi harga minyak Rusia," kata Putin. “Hasilnya akan sama – kenaikan harga. Harga akan meroket.”
Sejak pasukan Rusia masuk ke Ukraina pada bulan Februari, Uni Eropa telah menyetujui larangan batu bara Rusia dan sebagian besar minyak mulai berlaku akhir tahun ini. Namun, sanksi ini tidak termasuk gas alam karena blok dengan 27 negara itu bergantung padanya untuk pembangkit listrik, menghasilkan listrik dan memanaskan rumah.
Namun, perusahaan raksasa gas alam yang dikendalikan pemerintah Rusia, Gazprom, mengurangi pengiriman gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman sebesar 60 persen bulan lalu. Mereka berdalih ada masalah teknis setelah turbin yang dikirim Siemens ke Kanada untuk perbaikan tidak dapat dikembalikan karena sanksi.
Kanada dan Jerman membuat kesepakatan untuk mengembalikan turbin, tetapi Putin mengatakan Selasa bahwa Gazprom masih belum menerima dokumen yang relevan. Pemimpin Rusia mengatakan bahwa Gazprom akan menutup turbin lain untuk perbaikan pada akhir Juli, dan jika turbin yang dikirim ke Kanada tidak dikembalikan pada saat itu, aliran gas akan semakin surut.
Sebagai alasan lain untuk pengurangan pasokan, Putin menunjukkan bahwa Ukraina menutup cabang pipa transit yang membawa gas Rusia ke Barat melalui wilayah yang dikendalikan oleh separatis yang berbasis di Moskow.
SUMBER: ABC NEWS