Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bebas, Anwar Ibrahim: Malaysia Memasuki Era Baru Reformasi

Anwar Ibrahim mengatakan mendukung PM Mahathir untuk mengimplementasikan semua agenda reformasi di Malaysia.

16 Mei 2018 | 14.33 WIB

Bekas Deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar jumpa pers di rumahnya di kawasan Bukit Segambut Dalam seusai dibebaskan dari Penjara Sungai Buloh dalam kasus sodomi. Wan Azizah Wan Ismail terlihat menemaninya. KiniTv via Malaysia Kini
Perbesar
Bekas Deputi PM Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar jumpa pers di rumahnya di kawasan Bukit Segambut Dalam seusai dibebaskan dari Penjara Sungai Buloh dalam kasus sodomi. Wan Azizah Wan Ismail terlihat menemaninya. KiniTv via Malaysia Kini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyatakan Negeri Jiran itu memasuki era baru pasca-dirinya bebas dari Penjara Sungai Buloh. Anwar juga mengulangi dukungan penuh untuk PM Malaysia Mahathir Mohamad, yang baru dilantik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anwar mengatakan hal itu dalam jumpa pers di rumahnya setelah mengikuti audiensi dengan Raja Malaysia di Istana Negara. Sebelumnya, Anwar baru saja mendapat pengampunan penuh dari Raja Malaysia atas vonis kasus sodomi pada era pemerintahan PM Najib Razak. Anwar dan pendukungnya menyebut kasus itu bermotif politik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya akan berikan dia semua dukungan yang dibutuhkan agar dia bisa menjalankan semua agenda reformasi secara efektif,” kata Anwar dalam jumpa pers di rumahnya di kawasan Bukit Segambut Dalam, Kuala Lumpur, Malaysia, seperti dilansir Malay Mail, Rabu, 16 Mei 2018.

PM Mahathir Mohamad (kanan) menyambut bekas Deputi PM Anwar Ibrahim (kiri) di Istana Negara Malaysia seusai Anwar dibebaskan dari Penjara Sungai Buloh, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 16 Mei 2018. Bernama

“Saya tidak ingin terlihat tergesa-gesa atau meminta waktu transisi PM yang segera,” ujarnya, yang juga menjabat Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat. Wan Azizah Wan Ismail, istri Anwar yang juga Presiden PKR, terlihat ikut mendampingi saat jumpa pers.

Seperti diberitakan kemarin dalam jumpa pers dengan Wallstreet Journal dan dilansir Reuters, Mahathir mengatakan ingin menjalankan tugas sebagai PM selama 1-2 tahun. “Setelah nanti di belakang, saya juga akan tetap berperan,” ucapnya.

Saat ini, Anwar menuturkan ingin beristirahat dan melakukan perjalanan untuk memenuhi tawaran berbicara di berbagai universitas internasional.

Anwar juga mempertanyakan sejumlah orang yang terus mengungkit masalah lamanya dengan Mahathir pada 1998. Saat itu, Mahathir memberhentikan Anwar sebagai wakil PM karena perbedaan pendapat. Belakangan, Anwar terkena tuduhan melakukan sodomi dengan sopirnya dan kasus korupsi.

Menurut Anwar Ibrahim, Mahathir berkomitmen bekerja keras mendukung implementasi agenda reformasi yang diusung koalisi Pakatan Harapan, yang didukung empat partai, termasuk membantu pembebasan dirinya dan pengampunan penuh dari raja. “Saya terus memiliki kontak langsung dengan Mahathir. Saya yakin kami akan melakukan transisi yang lancar,” tuturnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus