Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Beri Pinjaman 7 Triliun Rupiah, Ini Harapan Jepang Dari Indonesia

Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia senilai 50 Miliar Yen.

21 Oktober 2020 | 14.49 WIB

Petugas berjaga dekat foto Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bersama Madam Suga Mariko di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 20 Oktober 2020. Foto tersebut untuk menyambut lawatan Perdana Menteri Jepang dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Perbesar
Petugas berjaga dekat foto Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga bersama Madam Suga Mariko di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa 20 Oktober 2020. Foto tersebut untuk menyambut lawatan Perdana Menteri Jepang dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan PM Jepang Yoshihide Suga tidak hanya membahas kerjasama saja, namun juga soal pemberian pinjaman ke Indonesia. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jepang Yoshida Tomoyuki menyampaikan bahwa kunjungan ini juga untuk menindaklanjuti pinjaman 50 miliar Yen (Rp7 triliun) dari Jepang untuk Indonesia. 

Pinjaman Rp7 triliun tersebut, menurut Yoshida Tomoyuki, diperuntukkan untuk penanganan bencana. Bencana dalam hal ini tidak terbatas pada bencana alam saja, tetapi juga termasuk bencana pandemi COVID-19. Indonesia, kata ia, sah-sah saja misalkan ingin menggunakan pinjaman tersebut untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 nanti.

"Kita tahu Indonesia dan Jepang sama-sama rentan terkena bencana alam seperti gempa bumi, tsunami...Dana ini untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia, untuk menyiapkan program-program penanggulangan," ujar Yoshida Tomoyuki dalam sesi jumpa pers virtual, Rabu, 21 Oktober 2020.

Lebih lanjut, Yoshida Tomoyuki melanjutkan bahwa pinjaman ini merupakan pinjaman kedua. Pinjaman pertama dicairkan pada bulan Februari. Nilainya kurang lebih 32 Miliar Yen atau setara Rp4 triliun. Selain itu, kata Yoshida Tomoyuki, Jepang juga akan mendorong kerja sama dengan Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.

Ditanyai apakah yang diharapkan Jepang dari Indonesia atas pinjaman ini, Yoshida Tomoyuki menyampaikan bahwa Jepang mengharapkan hubungan kerjasama yang lebih berat dengan Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai rekan ekonomi yang penting untuk Jepang.

Selain itu, kata Yoshida Tomoyuki, Jepang juga mengharapkan adanya kemudahan berinvestasi untuk perusahaan-perusahaan asal Jepang. Sebagai catatan, banyak perusahaan-perusahaan otomotif yang berinvestasi di Indonesia untuk sisi manufaktur.  "Ini bukan pinjaman yang mengikat. Ini pinjaman berbunga rendah juga," ujar Yoshida melengkapi.

ISTMAN MP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus