Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump diduga telah mengatakan pada seorang ajudan tingginya bahwa dia ingin membekukan bantuan keamanan pada Ukraina hingga pejabat tinggi di negara itu membantunya melakukan investigasi pada politikus Partai Demokrat, termasuk mantan Wakil Presiden Joe Biden. Dugaan itu diwartakan oleh surat kabar New York Times dalam pemberitaannya Minggu, 26 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
New York Times menuliskan pernyataan trump itu digambarkan dalam sebuah manuskrip yang tidak dipublikasi oleh mantan Kepala Penasehat Nasional Gedung Putih, John Bolton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan New York Times itu bisa meningkatkan tekanan pada politikus Partai Republik agar memanggil Bolton sebagai saksi mata dalam sidang senat permohonan pemakzulan Trump.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton ketika melakukan konferensi pers saat pemerintahan Trump mengumumkan sanksi ekonomi terhadap perusahaan minyak negara Venezuela, Petroleos de Venezuela (PDVSA), selama rapat di Gedung Putih, Washington DC, AS, 28 Januari 2019.[REUTERS/Jim Young]
Laporan New York Times tersebut juga bisa melemahkan pertahanan Trump yang menyatakan tidak ada quid pro quo atau pertukaran ketika dia meminta Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskiy untuk menginvestigasi Biden dan putranya Hunter Biden dalam sebuah pembicaraan per telepon pada Juli 2019 lalu. Biden saat ini adalah kandidat paling unggul dari Partai Demokrat untuk melawan Presiden Trump dalam pemilu November 2020. Sedangkan putranya pernah bekerja di sebuah perusahaan energi di Ukraina saat ayahnya menjabat sebagai wakil presiden.
Pernyataan Jaksa Agung Charles Cooper, mengisyaratkan kalau pemberitaan New York Times itu akurat dan pihaknya sebelumnya telah memasukkan manuskrip Bolton itu ke Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat pada 30 Desember 2019.
“Dari artikel New York Times yang ditayangkan hari ini cukup jelas dan sangat disayangkan bahwa proses evaluasi pratinjau sudah korup dan informasi semacam itu harusnya tidak disampaikan ke orang lain, kecuali mereka yang berwenang mengevaluasi manuskrip tersebut,” kata Cooper.
Politikus Partai Demokrat harus memenangkan setidaknya empat suara senat dari Partai Republik agar permintaan Bolton menjadi saksi di sidang permohonan pemakzulan Trump, dikabulkan. Senat Amerika Serikat dikuasai oleh Partai Republik sedangkan DPR dikuasai oleh Partai Demokrat. Tim pengacara Trump dijadwalkan menyimpulkan perlawanan mereka atas permohonan pemakzulan Trump pada Senin, 27 Januari 2020 waktu setempat.