Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

New York Times Sebut Bom Picu Pembunuhan Ismail Haniyeh, Ini Jawaban Dubes Iran

New York Times mengatakan bahwa ledakan yang menewaskan Ismail Haniyeh dipicu bom yang telah diselundupkan dua bulan sebelumnya di kamar tempat ia menginap di Teheran.

3 Agustus 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun (kanan) bersiap salat gaib atas tewasnya Pejuang Palestina dan mantan Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina Ismail Haniyeh, di Masjid Istiqlal, Jumat, 2 Agustus 2024. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengajak seluruh jemaah untuk menggelar salat gaib bagi pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang meninggal dunia karena dibunuh Israel di Iran. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menanggapi laporan media New York Times tentang bom yang menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran. Boroujerdi mengatakan pada Jumat, 2 Agustus 2024 bahwa Iran telah melakukan investigasi terhadap kematian Haniyeh, namun sejauh ini penyelidikan belum tuntas.

Hamas mengumumkan bahwa Haniyeh dan pengawalnya tewas dibunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran, tempat ia menghadiri pelantikan presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian pada Rabu dini hari, 31 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iran dan Hamas keduanya telah menyalahkan Israel, namun Israel sejauh ini belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
 
Laporan New York Times yang dirilis pada Kamis, 1 Agustus 2024 mengatakan bahwa ledakan yang menewaskan Haniyeh dan pengawalnya dipicu oleh bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh, yang diselundupkan sekitar dua bulan sebelumnya ke kamar pemimpin Hamas tersebut di wisma tamu tempat ia menginap.
 
New York Times mengutip seorang pejabat Amerika Serikat dan tujuh pejabat Timur Tengah, termasuk dua anggota Korps Garda Revolusi Iran (IRGC). Laporan tersebut bertentangan dengan laporan sebelumnya, termasuk oleh kantor berita Tasnim milik IRGC, bahwa sebuah rudal telah menewaskan Haniyeh. 
 
Laporan itu juga mengutip pejabat dari Amerika Serikat dan Timur Tengah yang mengatakan bahwa Israel merupakan dalang di balik ledakan tersebut.
 
Menurut tiga pejabat Iran yang dikutip oleh New York Times, pembunuhan tersebut merupakan “rasa malu yang luar biasa” bagi IRGC, yang mengelola wisma tamu tempat Haniyeh dan pejabat tinggi lainnya menginap. 
 
Menanggapi hal tersebut, Boroujerdi mengatakan pihak Iran belum selesai melakukan penyelidikannya. Komentar itu ia sampaikan sebagai respons dari pertanyaan wartawan saat konferensi pers usai salat gaib untuk Haniyeh di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat pada Jumat.
 
“Kami sudah menerima beberapa laporan dan penyelidikan belum tuntas. Penyelidikan masih berlangsung,” ujarnya.
 
Media yang berafiliasi dengan IRGC telah menolak dengan keras laporan New York Times. “Kebohongan ini disebarkan sedangkan hasil investigasi para ahli menunjukkan bahwa Haniyeh terkena proyektil, yang tidak dapat dikesampingkan keterlibatan rezim Zionis,” demikian kata kantor berita Fars.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilihan Editor: NYT: Ismail Haniyeh Terbunuh oleh Bom yang Diselundupkan ke dalam Wisma 2 Bulan Lalu
 
NABIILA AZZAHRA A. | TIMES OF ISRAEL | IRAN INTERNATIONAL

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus