Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bezalel Smotrich Desak Aneksasi Tepi Barat saat Netanyahu Kunjungi AS

Eskalasi militer Israel di Tepi Barat sebagian bertujuan untuk menenangkan Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata di Gaza

3 Februari 2025 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan sekaligus tokoh ekstremis sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mendorong penerapan “kedaulatan” Israel atas Tepi Barat yang diduduki selama kunjungannya ke Washington, Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Banyak hal yang dipertaruhkan – kemenangan penuh di Gaza, kehancuran Hamas dan kembalinya semua sandera kami, memperkuat keamanan kami di semua perbatasan – di Suriah, Lebanon, dan tentu saja melawan kepala gurita, rezim Iran dan ancaman nuklir. Bahaya ini harus dihilangkan,” kata Smotrich, pemimpin Partai Religius Zionisme, di akun X-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami harus memperkuat cengkeraman dan kedaulatan kita atas tanah air di Yudea dan Samaria (Tepi Barat),” ujarnya seperti dilansir Anadolu pada Ahad.

Pemimpin oposisi Benny Gantz mengatakan kunjungan Netanyahu ke AS merupakan peluang untuk memperluas “lingkaran normalisasi” di kawasan Timur Tengah.

“Pertemuan dengan Presiden Trump sangat penting untuk mempercepat pemulangan semua sandera kami, mengoordinasikan tanggapan terhadap tantangan Iran, memperluas lingkaran normalisasi, dan menghapus kekuasaan Hamas,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu berangkat ke Washington pada Ahad pagi untuk bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Dalam pernyataan sebelum keberangkatan di Bandara Ben Gurion, Netanyahu menyebut pertemuannya dengan Trump sebagai “kesaksian atas kekuatan aliansi Israel-Amerika.”

Kantor Netanyahu mengatakan pada Sabtu bahwa perdana menteri akan memulai pembicaraan mengenai gencatan senjata tahap kedua di Gaza, yang mulai berlaku pada 19 Januari, pada Senin 3 Februari 2025.

Perjanjian gencatan senjata tiga fase tersebut mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, yang bertujuan untuk gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Menurut media Israel, eskalasi militer di Tepi Barat sebagian bertujuan untuk menenangkan Smotrich, yang menentang gencatan senjata di Gaza dan menuntut tindakan yang lebih keras terhadap warga Palestina.

Lebih dari 900 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 6.700 orang terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak pecahnya genosida Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan.

Pada Juli, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel yang sudah berlangsung lama di wilayah Palestina adalah tindakan ilegal, dan menyerukan evakuasi seluruh permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus