Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Burkina faso Mengusir Duta Besar Prancis

Luc Hallade Duta Besar Prancis untuk Burkina Faso diminta segera meninggalkan negara itu setelah Prancis dianggap gagal memberantas terorisme di sana.

4 Januari 2023 | 15.00 WIB

Masyarakat protes menyusul serangan terhadap pos gendarmerie yang menewaskan 32 orang, menyerukan Presiden Burkina Faso Roch Kabore mengundurkan diri dan pemulangan pasukan Prancis yang berpatroli di negara itu, di Ouagadougou, Burkina Faso 16 November 2021. REUTERS/Anne Mimault
Perbesar
Masyarakat protes menyusul serangan terhadap pos gendarmerie yang menewaskan 32 orang, menyerukan Presiden Burkina Faso Roch Kabore mengundurkan diri dan pemulangan pasukan Prancis yang berpatroli di negara itu, di Ouagadougou, Burkina Faso 16 November 2021. REUTERS/Anne Mimault

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Burkina Faso memerintahkan agar Luc Hallade Duta Besar Prancis untuk Burkina Faso, segera meninggalkan negara itu. Otoritas setempat mengkonfirmasi perihal ini pada Senin, 2 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengusiran dilakukan setelah terjadi kerusuhan pada November tahun lalu, di mana demonstran berusaha menyerbu kantor Kedutaan Besar Prancis di Burkina Faso sambil menyalahkan negara itu atas permasalahan keamanan Negara di Afrika Barat tersebut.

 

Juru Bicara Pemerintah Burkina Faso Jean-Emmanuel Ouedraogo membenarkan Duta Besar Hallade sudah dikeluarkan. Namun Ouedraogo enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

 

Tentara Prancis dari Batalyon ke-7 Pemburu Pegunungan Alpen mengambil bagian dalam latihan sebagai bagian dari penempatan Forward Presence (eFP) NATO yang ditingkatkan untuk memperkuat keamanan regional, di pangkalan militer NATO di Tapa, Estonia, 19 Maret 2022. Prancis mengirim pasukan dari Batalyon 7 Pemburu Alpine sebagai tanggapan atas permintaan Estonia untuk tentara yang berspesialisasi dalam medan yang sulit. REUTERS/Benoit Tessier

Sejumlah sumber mengatakan pada surat kabar asal Prancis Le Monde kalau Kementerian Luar Negeri Burkina Faso telah mengajukan permohonan ke Pemerintah Prancis pada akhir Desember 2022 lalu agar Duta Besar Hallade diganti. Sumber-sumber tersebut mengklaim ada desakan agar Hallade angkat kaki dari Burkina Faso setelah sepucuk surat yang dibuatnya pada awal Desember 2022 untuk warga negara Prancis yang ada di Kota Burkinabe, bocor.      

 

Ketika itu, Duta Besar Hallade dilaporkan berkeras agar rekan – rekan senegaranya direlokasi ke Ibu Kota Ouagadougou atau Bobo-Dioulasso. Permintaan itu dilayangkan di tengah gelombang ancaman kelompok teroris. Burkina Faso dua kali mengalami kudeta sejak Januari 2022.

   

Sentiment anti-Prancis telah meningkat di Burkina Faso dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya pada November 2022, terjadi unjuk rasa di depan kantor Kedutaan Besar Prancis di Ibu Kota Ouagadougou, Burkina Faso. Demonstran menuntut agar Duta Besar Hallade diusir.

 

Sejumlah aktivis menyalahkan Paris yang dianggap telah gagal menumpas teroris di Burkina Faso. Militer Prancis memiliki rekam jejak di Burkina Faso, namun para aktivis di negara itu ingin Burkina Faso memutuskan hubungan dengan Prancis dan lebih mendekat ke Rusia.

 

Prancis mengerahkan pasukannyan ke wilayah Sahel, Burkina Faso, pada 2013 untuk memerangi kelompok ekstrimisme. Setahun kemudian dimulailah operasi Barkhane. Namun kampanye itu, yang sebagian besar dianggap gagal, sudah secara resmi diakhiri oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada November 2022.

    

Sumber: RT.com

    

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.    

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus