Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rekaman video menunjukkan dua ekor burung merpati mematuk makanan di sebuah rumah makan murah di kawasan Geylang, Singapura, dan menjadi viral.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang karyawan menjelaskan bahwa pengelola rumah makan telah mematuhi standar kebersihan yang ketat dan sudah membuang makanan yang dipatuk merpati seperti dilansir media lokal Lianhe Zaobao dan dikutip Asia One.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klip berdurasi 20 detik itu pertama kali diposting di sebuah laman Facebook pada Selasa, 20 Oktober 2020.
“Dua ekor burung terlihat sedang mematuk makanan di Rumah Makan Yong Li,” begitu dilansir Asia One pada Rabu, 21 Oktober 2020.
Seekor burung terlihat hinggap langsung di atas makanan. Setelah orang di belakang kamera mendekat dan mengusir baru kedua burung itu terbang.
Klip video itu dengan cepat beredar secara daring dan memicu kekhawatiran di media sosial atas kemungkinan penyimpangan kebersihan.
Seorang pemberi komentar menulis, “Bukan sepenuhnya kesalahan vendor, tetapi mereka perlu mencegah kontaminasi seperti ini,.”
Seorang lainnya mengungkapkan kekhawatirannya atas kemungkinan “tambahan” pada makanan berupa kotoran burung.
Seorang karyawan mengatakan dia mengetahui insiden ini setelah salah seorang tamu restoran memberi tahunya. Dia tidak melihat langsung peristiwa ini karena sedang mencuci piring di dapur. Dia mengatakan langsung membuang makanan itu dan memasak makanan baru.
“Ketika saya kembali setelah selesai mencuci, seorang pelanggan memberi tahu saya bahwa merpati telah hinggap dan sempat memakan makanan itu,“ kata dia.
Soal peristiwa ini, Badan Pangan Singapura atau SFA mengatakan akan mengambil tindakan terhadap Rumah Makan Yong Li, yang terletak di Geylang, Singapura, karena terdeteksi ada penyimpangan kebersihan.
“Kami juga telah memperingatkan operator untuk memastikan makanan tidak dibiarkan terbuka dan untuk mengingatkan staf agar menutup makanan jika mereka meninggalkan rumah makan sebentar,“ begitu pernyataan dari SFA di Singapura.
FARID NURHAKIM | ASIA ONE
Sumber: