Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 orang asing dieksekusi oleh Arab Saudi pada 2024, seperti dilansir Middle East Eye.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Sabtu, kantor pers resmi Arab Saudi melaporkan eksekusi mati seorang warga negara Yaman yang dihukum karena menyelundupkan narkoba ke kerajaan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan media pemerintah – jumlah orang asing yang dieksekusi sejauh ini pada tahun 2024 menjadi 101 orang, hampir tiga kali lipat angka pada 2023 dan 2022.
“Ini adalah jumlah eksekusi warga asing terbesar dalam satu tahun. Arab Saudi tidak pernah mengeksekusi 100 warga asing dalam setahun,” kata Taha al-Hajji, direktur hukum Organisasi Hak Asasi Manusia Eropa-Saudi (ESOHR) yang berbasis di Berlin.
Warga asing yang dieksekusi tahun ini termasuk 21 orang dari Pakistan, 20 orang dari Yaman, 14 orang dari Suriah, 10 orang dari Nigeria, sembilan orang dari Mesir, delapan orang dari Yordania, dan tujuh orang dari Ethiopia.
Ada juga tiga orang masing-masing dari Sudan, India dan Afghanistan, dan masing-masing satu orang dari Sri Lanka, Eritrea dan Filipina.
Para pembela hak asasi manusia dan pengacara Arab Saudi menuduh Putra Mahkota Mohammed Bin Salman mengawasi tindakan keras terhadap kebebasan berekspresi sejak ia berkuasa. Ini termasuk penerapan undang-undang kontraterorisme yang dikritik oleh Human Rights Watch karena definisinya yang luas tentang terorisme.
Dua badan baru yang digunakan untuk menindas aktivis – Kepresidenan Keamanan Negara dan Kantor Kejaksaan – didirikan berdasarkan dekrit kerajaan pada tahun yang sama.
Pada 2022, Arab Saudi mengakhiri moratorium eksekusi selama tiga tahun terhadap pelanggar narkoba, dan eksekusi untuk kejahatan terkait narkoba telah meningkatkan angka tersebut pada tahun ini, dengan 92 eksekusi sepanjang tahun ini.
Kerajaan Arab Saudi tetap menjadi salah satu negara yang paling banyak mengeksekusi hukuman mati di dunia. Setidaknya 1.115 eksekusi telah dilakukan di bawah pemerintahan bin Salman antara 21 Juni 2017 hingga 9 Oktober 2024.
Selain itu, menurut Reprieve, Arab Saudi telah berulang kali berbohong kepada PBB tentang penerapan hukuman mati.
Pilihan Editor: Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi
MIDDLE EAST EYE