Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Havana -“Che Guevara tidaklah mati, Ia sungguh sangat hidup,” kata Erik Durschmeid dalam bukunya yang berjudul The Blood Revolution: From the Reign of Terror to the Rise of Khomeini.
Pernyataan tersebut dilontarkan karena Durschmeid melihat bahwa kematian Che Guevara memicu berbagai rangkaian protes di berbagai belahan dunia. Bahkan, kerusuhan akibat protes tersebut terjadi di berbagai kota, seperti Berlin, Paris, dan Chicago.
Semangat dan kegigihan Che dalam mengobarkan revolusi, tak hanya revolusi Kuba, memang tidak bisa diremehkan dan ia menjadi inspirasi bagi banyak tokoh revolusioner di dunia.
Che Guevara: Kiri Sejak Dini
Ernesto Guevara atau populer dengan sebutan Che Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina pada 14 Juni 1928. Ia lahir dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de la Serna y Llosa dan ia adalah anak sulung dari lima bersaudara. Che lahir dari sebuah keluarga keturunan Spanyol dan Irlandia.Apartemen tempat kelahiran Ernesto Che Guevara di kota Rosario, Argentina. [CNN]
Ayah Che menyebut bahwa sifat “tidak tenang” yang dimiliki oleh Che adalah sebuah tanda bahwa darah para pemberontak Irlandia ada di dalam tubuh Che.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Satu hal yang harus disadari dari putraku, Che, adalah darah para pemberontak Irlandia ada di dalam tubuhnya,” kata Ayah Che Guevara dalam buku Ernesto Che Guevara karangan Iosif Lavretsky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Che yang lahir dan besar di kehidupan keluarga menengah Argentina membuatnya menjadi sebuah pribadi yang peduli terhadap kaum papa. Selain itu, ia tumbuh dalam didikan politik yang cenderung kiri karena sang ayah adalah seorang pendukung faksi Republik dalam Perang Saudara Spanyol.
Di samping itu, sejak kecil, Che mendapatkan banyak sudut pandang politik sejak masih kecil karena didikan sang ayah.
Berikutnya: Bagi kawan-kawannya semasa muda, Che dikenang...
Bagi kawan-kawannya semasa kecil dan muda, Che dikenang sebagai seorang yang gigih dan tidak kenal lelah walau ia mengidap asma akut. Che dikenang oleh kawan-kawannya sebagai seseorang yang senang bermain olahraga dan salah satu olahraga favoritnya adalah rugbi.
Perjalanan Bersejarah Che Guevara
Che muda tumbuh menjadi sosok yang cerdas dan pada 1948, ia memutuskan untuk masuk ke Universitas Buenos Aires dan mengambil jurusan kedokteran. Ketika berkuliah, Che memiliki keinginan untuk berkeliling dunia dan membuatnya harus menepi dari kuliah kedokteran terlebih dahulu.
Perjalanan yang dilakukan Che ini kelak menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada dirinya dalam memandang kondisi kehidupan masyarakat di Amerika Latin. Perjalanan pertama yang dilakukan oleh Che terjadi pada 1950. Saat itu, ia menyusuri desa-desa di utara Argentina dan ia melakukan perjalanan tersebut sejauh 4.500 kilometer.
Selanjutnya pada 1951, Che kembali melakukan perjalnanan keduanya dan ia menempuh jarak sejauh 8.000 km. Di perjalanan kedua, Che ditemani dengan kawannya, Alberto Granado.
Dalam perjalanan yang dilakukan oleh Che, ia banyak melintas di berbagai negara di Amerika Latin, seperti Argentina, Chili, Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Panama, hingga Miami.Pahlawan revolusioner Kuba, Ernesto "Che" Guevara (tengah), pemimpin Kuba Fidel Castro (kiri), dan Presiden Kuba Osvaldo Dorticos menghadiri resepsi di lokasi yang tidak diketahui di Kuba, pada 1960. Prensa Latina/AP
Ketika melintas di Chili, ia sangat marah ketika melihat kondisi para pekerja di tambang tembaga Chuquicamata milik Anaconda. Selain itu, ketika ia akan menuju Machu Picchu, Che merasa terguncang dengan kemiskinan yang ada di kawasan pedesaan.
Secara lengkap, catatan perjalanan yang dilakukan oleh Che ia tulis dalam buku catatan berjudul the Motorcycle Diaries dan kelak buku tersebut menjadi salah satu buku dengan penjualan terbaik serta diadaptasi menjadi sebuah film.
Berikutnya: Setelah menyelesaikan perjalanannya, Che kembali...
Setelah menyelesaikan perjalananannya, Che kembali melanjutkan kuliahanya dan ia berhasil menyelesaikan studinya serta meraih gelar sarjana di bidang kedokteran pada 1953.
Setelah menyelesaikan studinya, Che memutuskan untuk keluar dari dunia kedokteran dan masuk ke dunia politik dan dari sana ia akan memulai perjuangan dalam mengobarkan revolusi.
Jalan Hidup Revolusioner Che Guevara
Che aktif pertama kali dalam dunia politik di wilayah Argentina dan selanjutnya ia ke Bolivia dan Guatemela. Di samping itu, pada 1954, ia juga masih aktif bekerja di Rumah Sakit Mexico City.
Pekerjaan ini dilakukan oleh Che untuk menafkahi hidupnya. Che juga memberikan kuliah (dosen) tentang kedokteran di National Autonomous University of Mexico dan ia juga bekerja sebagai fotografer berita pada sebuah kantor berita.
Pada 1955, ia mulai berkenalan dengan pemimpin revolusioner Kuba, Fidel Castro. Keduanya memiliki satu kesamaan nilai, yaitu sama-sama melawan imperialisme. Che membantu Castro dalam upaya menggulingkan kekuasaan Batista di Kuba dan dari sana ia mulai belajar mengenai taktik militer dan perang gerilya.
Pada 1956, ia memprakasai berdirinya Gerakan 26 Juli yang bertujuan untuk mendirikan pangkalan di Pegunungan Sierra Maestra. Gerakan ini berhasil menyerbu kamp tentara dan membangun persediaan senjata. Pada akhirnya, Gerakan 26 Juli berhasil meraih kemenangan di wilayah tersebut.
Setelah berhasil memenangi pertempuran, Gerakan 26 Juli melakukan distribusi tanah secara merata di antara semua petani dan sebagai gantinya, para petani harus memberi bantuan untuk melawan pasukan Batista.
Kepopuleran pasukan pimpinan Castro semakin meningkat dan membuat banyak orang dari berbagai kalangan bergabung ke dalam pasukannya. Bahkan, orang-orang yang berasal dari kelas menengah berpengaruh mendukung pasukan Castro.
Pada 1958, pasukan pimpinan Castro bertambah semakin besar dan berhasil memenangkan Pertempuran Las Mercedes.
Setelah Pertempuran Las Mercedes, pasukan revolusioner Kuba menuju Havana dan mengambil alih Santa Clara. Pada 8 Januari 1959, secara resmi pasukan revolusioner Kuba berhasil menguasai Havana dan menyatakan kemenangan kaum revolusioner.
Berikutnya: Setelah kemenangan tersebut, Castro memberikan Che...
Setelah kemenangan tersebut, Castro memberikan Che posisi sebagai komandan penjara Benteng la Cabana dan Che brtanggung jwab untuk menegakan keadilan revolusioner. Selain itu, Che juga diberikan posisi sebagai Presiden Bank Sentral Kuba dan Menteri Perindustrian Kuba.
Di samping itu, Che juga mendorong reforma agraria di Kuba dengan menyita tanah milik perusahaan AS dan mendistribusikannya kepada masyarakat.
Sebagai seorang Presdien Bank Sentral, Che melakukan nasionalisasi pabrik, bank, dan bisnis-bisnis yang ada di Kuba. Ia juga menyediakan fasilitas perumahan, pekerjaan, dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Kuba.
Menyebarkan Semangat Revolusioner dan Akhir Hidup Che
Setelah beberapa lama aktif dalam dunia politik di Kuba, Che mengundurkan diri dan ia kembali berpetualang untuk mengobarkan semangat revolusioner di luar negeri. Ia berpetualang ke Kongo dan Boliva.Bunga, rokok, hingga potret Che Guevara di tempat di mana sisa-sisa jejak Ernesto Che Guevara ditemukan, dalam acara memperingati 50 tahun kematian Che Guevara ke 50 di Vallegrande, Santa Cruz, Bolivia, 9 Oktober 2017. REUTERS / David Mercado
Di sana, ia membagikan semangat-semangat revolusioner dan mendorong masyarakat untuk berjuang. Ketika di Kongo, Che merasa sangat kecewa karena kedisiplinan pasukan revolusioner Kongo yang baruk dan ia tidak mendukung lagi pasukan tersebut.
Selanjutnya, ia melanujutkan perjuangannya ke Bolivia pada 1966. Di bolivia, Castro menawarkan diri untuk membantu pasukan revolusioner di Bolivia. Namun, usahanya untuk mengobarkan revolusi di Bolivia gagal karena banyak rakyat yang tidak yakin kepadanya.
Pada akhirnya, ia berhasil ditangkap oleh pasukan Bolivia dan dibawa ke la Higuera pada 8 Oktober 1967. Selanjutnya, Presiden Bolivia Rene Barrientos memerintahkan supaya Che dihukum mati. Akhirnya, pada 9 Oktober 1967, Che Guevara dihukum mati dan menghembuskan napas terakhirnya sebagai seorang revolusioner.
EIBEN HEIZIER
Baca juga : Hari ini, Pemimpin Revolusi Kuba Che Guevara Ditangkap di Bolivia 54 Tahun Lalu