Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina mengecam pemerintah Inggris dan Amerika Serikat karena dinilai mencampuri urusan domestik Hong Kong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini setelah kedua negara Barat ini menyuarakan keprihatinan atas serangan fisik terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi, yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekelompok pria berkaos putih dan mengenakan masker memukuli penumpang kereta di dalam kereta dan stasiun di distrik Yuen Long pada Ahad kemarin.
Sekitar 45 orang terluka akibat serangan sekelompok orang yang diduga merupakan preman triad dari Cina.
“Cina tidak akan menoleransi intervensi kekuatan asing dalam urusan Hong Kong, ataupun mengizinkan kekuatan asing mengganggu Hong Kong,” kata Hua Chunying, juru bicara kemenlu Cina, dalam jumpa pers seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 23 Juli 2019.
Hua melanjutkan,”Kami menyarankan Amerika Serikat untuk menarik ‘tangan hitamnya’ dari Hong Kong secepatnya.”
Hong Kong dilanda sejumlah aksi unjuk rasa besar menolak legislasi ekstradisi. Amandemen legislasi ini memungkinkan pemerintah Hong Kong mengekstradisi warganya ke Cina jika dianggap melanggar hukum di sana.
Warga Hong Kong merasa khawatir bakal mendapat perlakuan tidak adil karena sistem hukum Cina yang dinilai tidak transparan.
Cina dan Hong Kong menganut sistem satu negara dua sistem yaitu komunis dan Demokrasi. Namun, pemerintah Cina dinilai semakin menekan kebebasan berekspresi warga belakangan ini.
“Setiap orang bisa melihat bahwa perkembangan terbaru ini tidak terkait dengan isu kebebasan berekspresi atau berkumpul,” kata Hua.
Simbol negara Cina di gedung penghubung Cina di Hong Kong dilempari telur dan paintballs oleh demonstran di Minggu malam, 21 Juli 2019. [SOUTH CHINA MORNING POST]
Dia menuding ini adalah kekerasan ekstrim yang melanggar hukum. “Ini tidak hanay berdampak pada pondasi Hong Kong tapi juga menantang secara serius dasar kebijakan ‘Satu Negara, Dua Sistem’,” kata Hua.
Pada Ahad kemarin, ribuan warga mengepung kantor perwakilan Cina di Hong Kong dan melemparinya dengan berbagai benda keras termasuk telur. Sebagian warga juga mencoret-coret dinding kantor ini sebagai bentuk ungkapan protes terhadap campur tangan pemerintah Cina di Hong Kong.