Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump telah menunjuk Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria berusia 62 tahun ini dipilih untuk membantu Trump dalam mengimplementasikan agenda fiskal yang diperkirakan akan bertumpu pada pemotongan pajak dan penerapan tarif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Scott sangat dihormati sebagai salah satu investor internasional dan ahli strategi geopolitik dan ekonomi terkemuka di dunia," kata Donald Trump dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, 22 November 2024.
"Ia akan membantu saya mengawali zaman keemasan baru bagi Amerika Serikat, seraya memperkuat posisi Amerika sebagai ekonomi terdepan di dunia," kata Donald Trump dilansir dari Reuters.
Selain itu, menurut Presiden ke-45 AS ini sosok Bessent akan menjadi rekan untuk mengembalikan pengaruh sektor swasta dan mendukung untuk memperketat utang federal agar tidak berkelanjutan. Namun, siapakah sosok Scott Bessent ini?
Profil Scott Bessent
Bessent merupakan pebisnis lulusan Yale University. Dilansir dari CBS News, Scott Bessent sebenarnya ingin menjadi jurnalis. Ia pernah mendaftar sebagai editor di pers kampusnya, Yale Daily News, namun ditolak. Bessent kemudian memilih jalan baru untuk terjun di dunia keuangan dengan berkesempatan magang dengan manajer keuangan Jim Rogers, mitra pertama George Soros dan salah satu pendiri Quantum Fund pada tahun 1991. Jalan tersebut yang membuatnya sukses sebagai investor di Wall Street.
Karier yang ia bangun membawanya menjadi CEO dan Chief Investment Officer dari perusahaan Key Square Capital Management yang berkantor pusat di New York. Selain itu, Scott Bessent juga menjadi pengajar di almamaternya Yale dengan memberikan kelas tentang pasang surut ekonomi pada abad ke-20 dan sejarah dana lindung nilai.
Pada tahun 2015, Scott Bessent mencoba untuk investasi dengan nilai mencapai $2 miliar dollar AS di Key Square. Valuasi nilai tersebut kemudian berlipat hingga $600 juta dollar AS pada tahun 2023. Dari keuntungan sebanyak itu, Scott menjadi salah satu investor sukses dan namanya terkenal dalam dunia pasar modal.
Disebutkan juga Trump telah mengenal Scott selama 30 tahun. Hubungan mereka bahkan dikatakan dekat. Hingga pada awal pencalonan Trump pada Pemilu tahun ini, Scott kemudian menjadi pendukung partai Demokrat dengan menyumbangkan sedikitnya US$ 3 juta dollar AS untuk kampanye, menurut catatan dari komisi pemilihan.
Dilansir dari CNA News, Bessent, telah menyerukan perpanjangan pemotongan pajak sejak masa jabatan pertama Trump, ingin menegaskan kembali dominasi energi Amerika, dan meyakini hal itu diperlukan untuk mengatasi defisit anggaran.
"Saya mendukung penuh Presiden Trump. Saya salah satu dari sedikit orang Wall Street yang mendukungnya," katanya kepada Stone.
Nama Bessent sebelumnya disebut sebagai penasihat ekonomi Trump. Utamanya dalam menyerukan kebijakan pemotongan pajak hingga mengelola hubungan dengan negara-negara seperti Cina. Jabatan ini memiliki pengaruh terhadap kebijakan dalam negeri dan internasional. Selain itu, ia juga sering memberikan opininya terkait kondisi ekonomi di AS.
Menurut Bessent, dalam artikel yang dirilis The Economist, kesenjangan sosial dan ekonomi di AS disebabkan oleh globalisasi. "Populasi kelas menengah dan pekerja di Barat semakin waspada terhadap globalisasi," tulisnya. "Satu-satunya cara untuk mempertahankan manfaat sistem perdagangan internasional adalah dengan mempertanyakan beberapa asumsi yang keliru dan memperbaikinya untuk situasi saat ini.” Kata investor Wall Street ini.
Ia juga memberi saran kepada Donald Trump untuk membuat kebijakan "3-3-3". Kebijakan ini membicarakan pemotongan defisit anggaran hingga 3% dari PDB pada tahun 2028, serta mendorong pertumbuhan PDB hingga 3% melalui deregulasi dan memompa keluar tambahan 3 juta barel minyak setiap hari
SAVINA RIZKY HAMIDA | DEWI RINA CAHYANI | CNA | CBS
Pilihan editor: Sekjen NATO Mark Rutte Kunjungi Trump di Florida Bahas Keamanan Global