Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaisar Akihito, 85 tahun, membuat sejarah dalam kekaisaran Jepang dengan resmi mengundurkan diri sebagai kaisar hari ini, 30 April 2019. Ini merupakan upacara turun tahta pertama sejak 200 tahun setelah Kaisar Kokaku pada era Edo mengundurkan diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Akihito menyerahkan mahkota kekaisaran kepada putra mahkota, Hironomiya Naruhito yang kini berusia 59 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Besok, 1 Mei, Jepang akan merayakan penobatan Naruhito sebagai kaisar baru dan era kekaisarannya diberi nama Reiwa, yang artinya harmoni yang indah.
Baca: Prosesi Turun Tahta Kaisar Akihito, Ada Pedang Kuno dan Permata
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii mengatakan pemilihan nama Reiwa oleh kabinet pemerintahan Jepang merupakan misi dan harapan kaisar baru agar Jepang membangun harmoni yang indah di dunia yang saat ini dihadapkan dengan berbagai konflik kekerasan.
“Jepang mungkin bersama dengan Indonesia berkontribusi bagi dunia yang damai, stabil, makmur,” kata Dubes Ishii dalam wawancara dengan Maria Rita Hasugian dan Panji Moulana dari Tempo di Kedutaan Jepang di Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Berikut petikan wawancara yang diselingi tawa Dubes Ishii yang sudah 2 tahun bertugas dan mengaku mencintai Indonesia serta menyukai semua makanan Indonesia.
Kaisar Jepang Akihito, melakukan ritual Taiirei-Tojitsu-Kashikodokoro-Omae-no-gi, saat upacara untuk Kaisar melaporkan pelaksanaan upacara turun tahta, di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang 30 April 2019. Akihito menyerahkan tahta Krisan kepada pangeran Naruhito. Kyodo/via REUTERS
Pengunduran diri Kaisar Akihito disebut tidak diatur dalam konstitusi. Bagaimana sebenarnya pengaturan tentang pengunduran diri kaisar?
Sebenarnya yang memutuskan naik tahta kaisar bukan undang-undang dasar, melainkan undang-undang. Jadi dalam undang-undang kekaisaran dicantumkan ketika kaisar wafat, putra mahkota naik tahta. Sebenarnya 2 tahun lalu Kaisar Akihito menjabarkan perasaannya kepada rakyat Jepang bahwa selama 30 tahun menjalankan tugas sebagai kaisar sekuat tenaga, namun usia lebih dari 80 tahun membuatnya khawatir apakah dia bisa melanjutkan tugasnya hingga tuntas. Menurut saya penjelasan kaisar Akihito sangat jujur dan rakyat Jepang menerimanya.
Di sisi lain, putra mahkota Naruhito sudah lama menjalani tugas sebagai putra mahkota dan sudah siap naik tahta sebagai kaisar. Jadi pemerintah mempertimbangkan hal itu dan membuat undang-undang untuk mengizinkan Kaisar Akihito turun tahta sebelum jabatannya selesai. Kabinet menyetujui. Menurut undang-undang ini, Kaisar Akihito turun tahta sebagai kasus istimewa.
Mengapa penyebutan era kekaisaran begitu penting bagi rakyat Jepang?
Nama era kekaisaran atau gengo dalam bahasa Jepang merupakan bagian dari sejarah dan tradisi Jepang. Jepang mulai mengadopsi kalender Masehi sejak tahun 1872. Rakyat Jepang menggunakan kalender Masehi dalam kehidupan sehari-hari mereka setelah Perang Dunia II. Sebelum itu rakyat Jepang menggunakan nama era kekaisaran. Penggunaan era kekaisaran merupakan sejarah lama namun tetap dekat dengan rakyat Jepang.
Pernahkah satu kaisar menggunakan era yang digunakan kaisar sebelumnya?
Belum pernah.
Bagaimana penyebutan era kekaisaran itu dibahas dan diputuskan?
Nama kekaisaran diputuskan dalam undang-undang. Kabinet memutuskan nama era kekaisaran. Kalau Reiwa, terdiri dari 2 karakter kanji yang artinya keharmonisan yang indah atau bahasa Inggrisnya adalah beautiful harmony. Menurut saya, nama era kekaisaran baru ini sangat cocok untuk membuka era baru. Masyarakat Jepang juga menganggap nama Reiwa itu secara positif.
Apakah pemilihan nama Reiwa setelah mencermati situasi dunia yang saat ini penuh konflik?
Jepang mungkin bersama dengan Indonesia berkontribusi bagi dunia yang damai, stabil, makmur. Untuk itu Jepang tetap bekerja sama dengan negara mitra termasuk Indonesia. Reiwa dipilih untuk menunjukkan sikap dasar dan misi Jepang. Nama Reiwa disambut baik di dalam maupun di luar negeri.
Kaisar Jepang Akihito (kiri) dan dan Permaisuri Michiko melambaikan tangan kepada simpatisan saat penampilan publik Tahun Baru di Istana Kekaisaran di Tokyo, 2 Januari 2018. Akihito akan menyerahkan Tahta Krisan kepada putranya tahun depan. AP
Seberapa besar pengaruh kaisar dalam menentukan kebijakan negara?
Tugas kaisar Jepang dicantumkan dalam undang-undang dasar dan undang-undang. Tugas kaisar membuka sidang majelis rendah, kaisar berkunjung ke tempat-tempat lokasi perang. Selain itu juga bertugas mewariskan budaya yang sudah turun temurun ribuan tahun ke generasi berikutnya. Kaisar dan permaisuri mengikuti upacara di kuil Shinto dan permaisuri memelihara hewan pembuat benang sutra. Jadi kaisar dan permaisuri memiliki banyak kegiatan dan sangat sibuk.
Apa warisan Kaisar Akihito yang sangat monumental bagi rakyat Jepang?
Saya kira rakyat Jepang memiliki kenangan masing-masing tentang kaisar Akihito. Jika saya boleh menyebutkan satu contoh pada era Heisei di masa kekaisaran Akihito, Jepang mengalami banyak sekali bencana alam. Kaisar dan permaisuri mengunjung lokasi-lokasi bencana alam misalnya gempa di Kobe dan di wilayah timur Jepang tahun 2011.
Menurut saya yang istimewa bagi kaisar dan permaisuri adalah mereka berkunjung ke lokasi bencana dan posko pengungsi. Mereka duduk bersama dan face to face berbicara dengan korban bencana alam. Jadi ketika mereka melihat kaisar dan permaisuri seperti itu, mereka sangat terkesan. Korban bencana alam sangat merasakan kaisar dan permaisuri sejajar dan punya simpati yang kuat.Selain itu juga kaisar dan permaisuri sangat prihatin dengan bencana alam di luar negeri. Pada saat gempa dan tsunami di Palu, sulawesi tengah, Kaisar Akihito memberikan pesan belasungkawa kepada presiden Joko Widodo.
Bagaimana hubungan bilateral Indonesia - Jepang saat ini, menurut Anda?
Indonesia merupakan mitra strategis, salah satu yang paling penting bagi Jepang. Saya berpikir indonesia dan Jepang semakin erat membangun hubungan dan saling ketergantungan. Saya selalu memakai motto atau semboyan ketika saya mau bicara dalam hubungan kerja sama Jepang dan Indonesia: kerja bersama, maju bersama (Dubes Ishii tertawa lepas). Jadi saya kira semboyan kerja sama, maju bersama akan diperkokoh di era yang baru.
Indonesia mengadakan pemilu 17 April, apa pesan Anda?
Pemilu 17 April adalah untuk rakyat Indonesia. Saya mendengar sekitar 200 juta orang mengikuti pemilu. Menurut saya, ini jumlah pemilih terbesar di dunia. Pemilu berjalan lancar sehingga ini satu bukti demokrasi di Indonesia sudah stabil dan maju. Jepang tetap bekerja sama dengan kabinet dan pemerintahan berikutnya. Kerja bersama , maju bersama.