Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pengawal Kekaisaran berjaga di gerbang Inui-mon dari Istana Kekaisaran, menjelang turun tahta Kaisar Akihito di Tokyo Jepang, 29 April 2019. REUTERS/Issei Kato
Warga Korea di Jepang, Kim Fuzan, berpakaian peziarah tradisional saat menghadiri turun takhta Kaisar Akihito di depan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 29 April 2019. REUTERS/Kim Kyung-hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas kepolisian berjaga-jaga menjelang prosesi turun tahta Kaisar Akihito di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Takhta Akhito bergulir ke tangan putranya, Naruhito. REUTERS/Kim Kyung-hoon
Sejumlah pria berteriak "banzai" dekat Istana Kekaisaran, menjelang prosesi turun tahta Kaisar Akihito di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Akihito dan istrinya, Permaisuri Michiko, pun disebut-sebut sebagai simbol pemulihan luka, rekonsiliasi, perdamaian, dan demokrasi Jepang. Kyodo/via REUTERS
Wisatawan mengambil gambar Istana Kekaisaran saat mengunjunginya di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Prosesi turun takhta Akihito akan dimulai di Aula Pinus, ruangan paling mewah di Istana Kekaisaran Jepang. REUTERS/Kim Kyung-hoon
Puluhan wisatawan memadati Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 30 April 2019. Kaisar Akihito akan melepas Takhta Krisantemum lewat satu upacara yang dilangsungkan sore ini. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini