Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap Indonesia mau menandatangani komunike bersama yang dihasilkan dari konferensi tingkat tinggi (KTT) Perdamaian Global. KTT tersebut telah berlangsung pada 15 – 16 Juni 2024 di Nidwalden, Swiss, dan komunike masih terbuka untuk negara-negara yang ingin menandatanganinya.
“Karena alasan yang tidak saya ketahui, itu belum ditandatangani oleh pemerintah Indonesia. Tetapi itu masih terbuka untuk tanda tangan,” kata Hamianin kepada wartawan di bilangan Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024. “Jadi saya masih berharap itu akan ditandatangani, atau dinyatakan diikuti dan didukung oleh pemerintah Indonesia.”
Dari sekitar 100 negara dan organisasi internasional yang hadir di KTT, sebanyak 80 negara mendukung dokumen akhir komunike. Negara-negara yang tidak termasuk dalam daftar penandatangan adalah Indonesia, India, Arab Saudi, Armenia, Libya, Bahrain, Kolombia, Afrika Selatan, Thailand, Meksiko, dan Uni Emirat Arab (UEA). Indonesia saat itu hadir di tingkat duta besar, diwakili Duta Besar RI untuk Swiss I Gede Ngurah Swajaya.
Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dokumen tersebut, yang diadopsi pada 16 Juni, masih mungkin didukung oleh negara-negara lain yang belum menandatanganinya. Terbaru, sepuluh negara dan organisasi tambahan telah bergabung dalam daftar penandatangan, seperti dikatakan Zelensky dalam video pidato rutinnya pada 30 Juni lalu.
“Dalam minggu-minggu setelah KTT Perdamaian pertama, kami tidak berhenti berkomunikasi dengan mitra kami selama satu hari pun untuk mendapatkan dukungan bagi komunike KTT kami. Kami sekarang memiliki 10 tanda tangan lagi setelah KTT dari berbagai entitas di seluruh dunia,” kata Zelensky, tanpa memerinci siapa saja yang baru memberi tanda tangan.
KTT Perdamaian Global diselenggarakan berdasarkan sepuluh poin formula perdamaian yang dicetuskan Zelensky. Formula tersebut pertama kali disampaikan di hadapan para pemimpin dunia oleh Zelensky saat ia hadir secara virtual di KTT G20 yang digelar di Bali, Indonesia pada November 2022. Namun, dokumen komunike akhir hanya mencakup tiga dari sepuluh poin tersebut, sebab beberapa negara beranggapan seluruh poin harus didiskusikan dengan Rusia yang saat itu tidak hadir di KTT.
Tiga poin yang dibahas dan disetujui negara-negara usai KTT Perdamaian Global adalah keamanan nuklir, ketahanan pangan, dan pemulangan tawanan perang ke Ukraina. “Jadi saya berharap untuk isu-isu ini, Indonesia sebagai kekuatan global akan terlibat secara aktif,” kata Hamianin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini