Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lima setengah tahun lalu, Katedral Notre-Dame yang bersejarah menjadi mangsa kebakaran hebat. Malam 15 April 2019, pemirsa TV di Prancis dan di seluruh dunia menyaksikan dengan ngeri ketika atap dan puncak menara katedral terbakar dan runtuh dalam kobaran api, yang nyaris menghancurkan menara lonceng utama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masih belum jelas apa yang sebenarnya menyebabkan kebakaran. Pihak berwenang Prancis mengatakan bahwa gangguan listrik atau rokok yang terbakar mungkin menjadi penyebabnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, Jumat, 29 November 2024, Katedral kebanggaan Paris ini telah kembali utuh seolah-olah kebakaran tak pernah melahapnya. Presiden Prancis Emmanuel Macron memuji lebih dari 1.000 pengrajin yang membantu membangun kembali Katedral Notre-Dame di Paris dalam apa yang disebutnya sebagai "proyek abad ini", lima setengah tahun setelah kebakaran meluluhlantakkan karya agung Gotik tersebut.
Katedral dari abad ke-12 ini, salah satu monumen yang paling dicintai dan paling banyak dikunjungi di ibu kota Prancis, akan dibuka kembali minggu depan bagi para turis dan umat Katolik, Reuters melaporkan.
"Belum pernah kita melihat lokasi konstruksi seperti ini. Anda semua memiliki andil dalam proyek abad ini," kata Macron kepada para peserta pertemuan yang terdiri dari para tukang kayu, tukang batu, pemulih karya seni, petugas pemadam kebakaran, dan para donatur.
"Terbakarnya Notre-Dame adalah luka nasional dan Anda adalah obatnya, (memulihkannya) melalui tekad, kerja keras, dan komitmen."
Dalam kunjungannya ke situs tersebut, Macron tampak sangat terkesan saat cahaya masuk ke ruang depan melalui jendela yang telah diperbarui.
"Ini luar biasa," katanya saat berkeliling katedral bersama istrinya, Brigitte, wali kota Paris Anne Hidalgo, dan para pejabat senior lainnya.
Apa itu Notre-Dame?
Sebuah mahakarya Gotik abad pertengahan, Notre-Dame de Paris (Bunda Maria dari Paris) adalah salah satu monumen yang paling dicintai dan paling banyak dikunjungi di ibu kota Prancis. Kubah tulang rusuknya, penopang terbang, jendela kaca patri yang memukau, dan ukiran batu gargoyle telah lama dirayakan dalam buku dan film.
Batu pertama diletakkan pada 1163, dan pembangunannya terus berlanjut hingga abad berikutnya, dengan restorasi dan penambahan besar-besaran pada abad ke-17 dan ke-18.
Victor Hugo menggunakan katedral ini sebagai latar untuk novelnya yang terbit tahun 1831, "The Hunchback of Notre-Dame". Quasimodo, tokoh utamanya, telah diperankan oleh aktor Hollywood termasuk Charles Laughton dan juga dalam adaptasi animasi Disney.
Bagaimana Katedral ini dibangun kembali?
Uang mengalir dari seluruh dunia, termasuk dari miliarder Prancis, Francois Henri Pinault dan keluarga Arnault. Begitu banyak uang yang telah disumbangkan - lebih dari 840 juta euro (sekitar Rp14 triliun), menurut kantor Macron - sehingga masih ada sisa dana untuk investasi lebih lanjut di bangunan tersebut.
Kerusakan yang terjadi membutuhkan waktu lima tahun untuk melakukan restorasi.
Adakah yang berubah?
Para pejabat mengatakan bahwa katedral ini akan menjadi lebih indah dari sebelumnya, bukan hanya karena puncak menara, atap dan apa pun yang hancur akibat kebakaran telah dibangun kembali oleh ribuan pengrajin ahli, tetapi juga karena batu dan lukisan yang telah menghitam selama bertahun-tahun telah dibersihkan secara menyeluruh. Perabotannya juga direnovasi dan dibersihkan, atau diganti.
Tidak semuanya rusak dalam kebakaran. Misalnya, para pekerja darurat membentuk rantai manusia untuk menyelamatkan piala bertabur permata dan artefak tak ternilai lainnya dari bahaya.
Siapa “Compagnons du Devoir”?
Pemugaran bangunan bersejarah ini dilakukan oleh sekelompok pekerja seni, termasuk “Compagnons du Devoir”, sebuah serikat pengrajin berusia berabad-abad yang dianggap sebagai yang terbaik di Prancis.
Pekerjaan rekonstruksi mengembalikan puncak menara katedral, kubah tulang rusuk, penopang terbang, jendela kaca patri, dan ukiran batu gargoyle ke kejayaan masa lalu mereka, dengan dekorasi batu putih dan emas yang bersinar lebih terang dari sebelumnya.
"Ini adalah proyek renovasi yang luar biasa," kata pemahat batu Samir Abbas, 38, kepada Reuters, merasa lega karena telah selesai sesuai jadwal.
Kapan gereja ini dibuka kembali?
Upacara pembukaan - yang dihadiri oleh para selebritas dan kepala negara - direncanakan pada malam hari tanggal 7 Desember, diikuti dengan Misa khusus selama berhari-hari untuk merayakan pembukaan kembali dan berterima kasih kepada mereka yang telah membantu menyelamatkan dan membangun kembali katedral.
Gereja Katolik sekarang mengharapkan katedral ini dapat menyambut sekitar 15 juta pengunjung setiap tahunnya.
"Kami sangat ingin menyambut seluruh dunia di bawah atap katedral kami," kata Uskup Agung Paris, Laurent Ulrich, dalam sebuah pesan di situs web katedral, yang mengungkapkan rasa terima kasih Gereja kepada semua pihak yang telah membantu menyelamatkannya.
"Pada malam 15 April, ratusan ribu orang berkomitmen pada apa yang saat itu tampak sebagai taruhan yang mustahil: untuk memulihkan katedral dan mengembalikan kemegahannya dalam tenggat waktu lima tahun yang belum pernah terjadi sebelumnya."
Warga Paris mengungkapkan kegembiraan dan kelegaan mereka atas prospek pembukaan kembali katedral tersebut.
"Saya sangat senang," kata arsitek berusia 50 tahun, Sebastien Truchot, yang tinggal di dekatnya. "Terlepas dari apakah Anda percaya atau tidak pada Tuhan, Notre-Dame adalah simbol universal, dan sungguh luar biasa bisa memilikinya kembali dan menemukannya kembali."
Albert Abid, seorang penjual buku yang kiosnya berdiri di dermaga, terkejut melihatnya terbakar lima tahun lalu. "Ini melegakan. Akhirnya, Notre Dame dipulihkan," katanya.
Pilihan Editor: KBRI Den Haag Resmikan Pura Pertama di Belanda